Rabu, 23 November 2011 - 13:20 WIB

Indonesia terindikasi jual wilayah udara ke Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Tidak hanya berseteru di sepakbola dan tenaga kerja, RI dan Malaysia juga bersaing dalam rute penerbangan. Dugaan ini diungkapkan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Dalam keterangan tertulisnya, Agus Rabu (23/11) mengatakan baru membaca nota kesepahaman antara RI dan Malaysia yang ditunjukkan temannya yang hadir di KTT ASEAN di Bali pekan lalu. Pada dokumen tersebut terlihat bahwa Indonesia menjual wilayah udara kepada Malaysia, dengan memberikan 5th Right of Freedom ke Malaysia. Seperti diketahui, dalam dunia penerbangan, terdapat 9 hak kebebasan terbang. Kebebasan nomor 5 adalah hak terbang antara dua negara, yang masing-masing negara bisa mengambil penumpang dan terbang ke negara ketiga.

Dalam dokumen yang didapatkan Agus, maskapai Malaysia berhak mengambil penumpang dari 3 bandara di Indonesia yaitu Soekarno-Hatta, Cengkareng; Sultan Hasanuddin, Makassar dan Ngurah Rai, Denpasar. Sedangkan maskapai Indonesia, berhak mengambil penumpang dari 3 bandara di Malaysia yaitu di Kuala Lumpur, Kuching dan Kinabalu. Menurutnya Malaysia dapat rute gemuk, sedangkan Indonesia ditukar dengan rute kurus yang tidak ada penumpangnya meski frekuensinya lebih banyak. [dtc/dev]

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif