SOLOPOS.COM - Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Solo menggelar senam yang diikuti 1.500 peserta dari Soloraya dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (26/11/2023). (Istimewa/Ega Caesaria)

Solopos.com, SOLO–Indonesia menempati posisi kelima dunia dengan jumlah penduduk terbanyak yang menderita diabetes. Pemerintah didorong untuk memiliki program preventif terkait diabetes supaya jumlah penderitanya turun.

“Indonesia saat ini menempati urutan kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak. Jadi deteksi dini harus dilakukan saat usia muda terutama yang punya faktor risiko. Misalkan terutama yang keluarganya terkena diabetes,” kata Anggota Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Solo Ega Caesaria saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/11/2023) siang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Ega, diabetes tidak hanya dialami orang lansia, namun bisa dialami anak muda. Orang yang memiliki faktor risiko diabetes, antara lain mengalami obesitas, punya komorbid seperti hipertensi, dan memiliki sindrom polikistik ovarium.

“Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memiliki program Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis untuk screening jika ada faktor risiko atau gejala biasanya dengan BPJS,” ujar dia.

Selain program pengobatan, Ega mengatakan pemerintah perlu mendorong program pencegahan diabetes, antara lain melakukan senam, edukasi masyarakat, dan deteksi dini supaya resiko komplikasi bagi orang yang terlambat terdeteksi bisa ditekan.

Ega menjelaskan Persadia Cabang Solo mendorong semua usia melakukan pencegahan serta deteksi dini diabetes. Anak muda didorong untuk melakukan olahraga dan pengaturan makan. Aktivitas fisik adalah salah satu pencegahan.

Adapun  Persadia  Cabang Solo dan para anggota se-Soloraya memperingati Hari Diabetes Sedunia dengan senam, talkshow kesehatan, pameran, dan screening kesehatan gratis di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (26/11/2023). Ada sebanyak 1.500 peserta terlibat.

Acara tersebut dilakukan sebagai bentuk kegiatan edukasi dan meningkatkan wawasan kesehatan serta kewaspadaan yang lebih dini adanya diabetes mellitus yang semakin meningkat jumlahnya. Prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.

Usia:

<1 : 0,007

1-4 : 0,003

5-14 : 0,004

15-24 : 0,05

25-34 : 0,2

35-44 : 1,1

45-54 : 3,9

55-64 : 6,3

65-74 : 6,0

75+ : 3,3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya