SOLOPOS.COM - Tim PSS Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, SLEMAN-Seperti yang telah diduga, status juara Divisi Utama LPIS 2013 yang berhasil direngkuh PSS Sleman hanya akan memunculkan masalah baru bagi klub yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo itu. Pasalnya, meski menyandang status juara, namun bukan berarti lantas Super Elja (julukan PSS) bisa mendapatkan jaminan untuk lolos verifikasi dan promosi ke kasta yang lebih tinggi.

Hal itu diungkapkan Tigor Shalomboboy, Manajer Tim Lisensi Klub PSSI ketika dihubungi Harian Jogja, Senin (11/11/2013) pagi. Ia mengatakan, tak ada regulasi yang membuka jalan juara Divisi Utama LPIS untuk bisa naik kasta ke Indonesia Super League (ISL) 2014 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menjelaskan, sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama saat Kongres Luar Biasa (KLB) Jakarta 2012 lalu, sudah ditetapkan bahwa kuota 22 tim peserta ISL 2014 akan diikuti oleh 15 tim ISL 2013, 3 tim promosi dari Divisi Utama Liga Indonesia 2013, dan 4 tim dari IPL 2013. ”Dari situ sudah tertulis jelas, tak ada kuota bagi tim peserta Divisi Utama LPIS,” ucapnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak hanya tertutup peluang untuk lolos ke ISL, ia pun menegaskan PSS seharusnya juga tak masuk menjadi salah satu tim yang harus diverifikasi. Pasalnya ia menegaskan bahwa sejak awal, tim dari kompetisi yang semula berada di bawah bendera PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang akan diverifikasi hanyalah 7 tim. Itulah sebabnya, sebagai salah satu tim verifikator, ia menegaskan tak akan mengindahkan berita yang seolah mengharuskan juara Divisi Utama LPIS harus turut diverifikasi.

 

”Kami tak peduli. Yang pasti, kami hanya akan fokus pada tujuh tim IPL dan 18 tim ISL itu saja dulu,” tegasnya.

Bahkan ia menegaskan bahwa jika PSS ingin tetap berkompetisi, bisa jadi PSS tetap akan berada di kasta kedua. Padahal jika merujuk pada pernyataan Manajer Administrasi dan Kompetisi PT Liga Indonesia Darwis Satmoko, PSSI hanya akan memverifikasi 8 tim yang promosi dari Divisi I Liga Indonesia 2013.

Sesepuh PSS, Subardi mengaku kecewa dengan PSSI yang seolah tak menganggap kompetisi yang diikuti oleh PSS tersebut adalah kompetisi resmi. Padahal, menurut pria yang akrab disapa Mbah Bardi tersebut, dengan PSSI tetap menggelar kompetisi tersebut, itu artinya PSSI mengakui legalitas kompetisi tersebut. ”Kalau memang diakui resmi, sudah seharusnya dalam sebuah kompetisi itu ada jenjang promosi dan degradasi,” tegasnya kepada wartawan, Minggu (10/11/2013) malam di Stadion Maguwoharjo.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar PSS segera melayangkan surat resmi kepada PSSI terkait permohonan keikutsertaan juara dan runner up Divisi Utama LPIS dalam proses verifikasi. Menurut dia, hal itu adalah hak dari finalis sebuah kompetisi resmi. Dengan demikian, logikanya, PSS sebagai juara dan Lampung FC sebagai runner up sudah bisa mengikuti verifikasi yang legalisasi hukumnya bisa disahkan ketika kongres tahunan PSSI.

”Meski saya sadar, itu butuh proses. Setidaknya, nanti saat kongres tahunan PSSI, permohonan dan usulan PSS itu menjadi agenda pembahasan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya