SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Indonesia berambisi ingin menjadi negara pertama yang  mengembangkan gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) yang berasal dari Coal Bed Methane (CBM).

“Kami saat ini berupaya supaya Indonesia bisa menjadi penghasil pertama CBM to LNG,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita Herawati Legowo di Gedung Departemen ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (25/11).

Promosi Hari Ini Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

Rencananya  LNG yang berasal CBM tersebut, lanjut Evita, akan dikirimkan ke seluruh pelosok tanah air untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Pengiriman LNG tersebut akan dilakukan dengan menggunakan kapal-kapal kecil.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini membuktikan kalau LNG itu tidak semuanya untuk diekspor,” ungkapnya.

Evita menyatakan  Indonesia memang memiliki cadangan CBM yang sangat besar yaitu mencapai 453,3 triliun cubic feet (Tcf) dengan total CBM basin sekitar 11 buah. Hingga dengan Agustus 2009, kontrak CBM yang sudah ditandatangani sekitar 15 CBM Kontrak Kerjasama (KKS).

“Minggu depan 5 kontrak CBM baru akan ditandatangani,” ungkapnya.

Dengan mulai dieksplorasinya wilayah-wilayah kerja CBM ini, Evita memperkirakan produksi CBM akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, produksi CBM mencapai 500 mmscfd, di tahun 2020 meningkat menjadi 900 mmscfd dan pada tahun 2025 produksi CBM mencapai 1.500 mmscfd.

“Kami memperkirakan produksi rata-rata per sumur sekitar 250 mmscfd,” kata dia.

Saat ditanya kapan pengembangan LNG dari CBM tersebut dapat terealisasi, Evita belum dapat memastikannya.

“Wah, nanti kalau disampaikan ramai dong. Kita lagi balapan dengan Australia,” tandas Evita.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya