SOLOPOS.COM - Ricky Subagja salah seorang pengurus PBSI meminta maaf. Ist/Dokumen

Solopos.com, JAKARTA — PBSI kembali meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena tak ada pemain Indonesia juara di kandang sendiri pada turnamen Indonesia Open Super Series 2014. Ketika Indonesia gagal di Piala Thomas dan Uber bulan lalu, PBSI juga meminta maaf.

Di ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier yang berlangsung selama satu pekan, dan berakhir pada hari Minggu (22/6/2014), Indonesia hanya mengirim satu wakilnya di final, yaitu ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sayangnya, mereka juga tak mampu meraih kemenangan di laga puncak tersebut. Menghadapi pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong 15-21, 17-21 dalam duel sepanjang 40 menit.

“Saya selaku manajer tim meminta maaf karena tim Indonesia tidak mendapatkan gelar di Indonesia Open kali ini. Yang mana begitu luar biasa dukungan dari masyarakat, penonton istora juga mungkin berharap bisa mendapat juara tapi tidak bisa,” ucap Ricky Subagja yang juga Kepala Sub Bidang Pelatnas PP PBSI.

“Memang menyakitkan. Tapi segera mungkin kita akan evaluasi semua, dan me-refresh seluruh program-program yang ada, termasuk menyiapkan sejumlah atlet yang berpotensi untuk ke depannya,” sambungnya, seusai turnamen selesai seperti dilansir detiksport.

Ricky juga menambahkan bahwa semua nomor yang ada di pemusatan latihan nasional di Cipayung akan dievaluasi. “Tentu masing-masing nomor di pelatnas terutama yang ikut dalam turnamen ini akan dievaluasi semua. Rencananya, pekan depan kita akan mulai mendiskusikan dengan para pelatih. Kita akan sharing dan tegaskan bahwa ikut event ini bukan sekadar partisipasi melainkan ada target yang ingin dicapai,” terangnya.

“Yang jelas, tidak tercapainya dua gelar yang ditargetkan merupakan kegagalan kita. Saya sebagai manajer tim mengaku gagal dan meminta maaf.”

Senada, Kepala Bidang Pembinaan Prestadi PBSI, Rexy Mainaky, mengakui jika timnya saat ini memang gagal. “Kalau mau membicarakan target kita memang gagal. Dari Indonesia Open tahun lalu yang bisa merebut satu gelar juara. Tahun ini kita tidak dapat gelar sama sekali. Kita memang gagal. Makanya dalam hal ini kita harus evaluasi,” katanya. (JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya