Solopos.com, SOLO — Gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) lalu sampai saat ini telah merenggut lebih dari 260 nyawa dan melukai ratusan orang lainnya. Survei geologi menyatakan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer. Artinya, lokasinya dekat dengan permukaan tanah. Hal inilah yang menyebabkan banyak bangunan rusak hingga menimpa tubuh dan merenggut nyawa manusia di sekitarnya.
Jika biasanya kekuatan gempa seperti itu hanya menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan, namun lain ceritanya dengan yang terjadi di Cianjur. Pusat gempa itu ternyata berdekatan dengan garis patahan, sehingga menimbulkan efek yang besar, ditambah dengan infrastruktur yang tidak memadai karena tidak mampu menahan Bumi yang berguncang. Alhasil, ratusan nyawa pun melayang dalam bencana alam itu.