SOLOPOS.COM - Ilustrasi (indonesiamengajar.org)

Ilustrasi (indonesiamengajar.org)

JAKARTA – Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar yang diprakarsai Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan memberangkatkan 71 orang pengajar muda yang akan mengemban tugas sebagai tenaga pengajar selama 1 tahun ke sejumlah daerah di wilayah Indonesia.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Keberangkatan 71 orang putra-putri terpilih yang diseleksi dari 8.501 aplikasi yang masuk ini akan dilaksanakan mulai 15—16 Juni 2012. Menurut Anies Baswedan kehadiran mereka dan tingginya jumlah aplikasi yang menaruh minat turut dalam program ini menunjukkan Indonesia tak kekurangan orang yang memiliki sikap optimistis dan semangat untuk turut berkontribusi pada pendidikan dan kemajuan bangsa.

“Hadirnya ketulusan dan semangat pengabdian pengajar muda yang berangkat ke ujung negeri ini telah merangsang dan mendorong inisiatif berbagai pihak di daerah untuk ikut turun tangan memenuhi janji kemerdekaan. Republik ini tidak kekurangan orang yang memiliki optimisme,” ujarnya, pekan ini.

Sejak pertama kali digelar pada 2010, program Indonesia Mengajar ini telah merekrut 241 pengajar muda yang menjangkau 20.359 siswa yang tersebar di 136 desa dari 16 kabupaten mulai ujung barat hingga timur Indonesia. Pengajar muda yang terpilih ini mengabdikan dirinya setahun penuh dan berinteraksi dengan kehidupan masyarakat. “Mereka hidup dan memperjuangkan anak-anak di berbagai pelosok untuk mendapatkan hak pendidikan yang lebih baik,” ungkap Anies.

Sebanyak 71 pengajar muda ini akan menggantikan para pendahulunya yang akan menyelesaikan tugas pada akhir Juni ini. Mereka telah mengikuti pelatihan intensif selama 7 pekan dan akan mengabdi bagi pelajar sekolah dasar (SD) di 10 kabupaten dari 9 provinsi, antara lain Kabupaten Musi Banyuasin dan Muara Enim (Sumatera Selatan), Lebak (Banten), dan Pulau Bawean, Gresik (Jawa Timur).

Adapun kabupaten lain mencakup Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), Bima (Nusa Tenggara Barat), Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur), Maluku Tenggara Barat (Maluku), dan Fakfak (Papua Barat).

Lewat keterangan resmi program Indonesia Mengajar, Bupati Fakfak M. Uswanas mengungkapkan kehadiran pengajar muda ini mampu mendorong minat belajar siswa, sekaligus membawa semangat baru di masyarakat untuk pendidikan. “Tugas guru adalah panggilan hati, bukan sekedar memenuhi formasi. Kehadiran Indonesia Mengajar ini mengisi sesuatu yang hilang dalam bingkai pendidikan di Indonesia,” katanya.

Program yang secara garis besar mengajarkan hal mengenai pendidikan dan kepemimpinan ini memperoleh dukungan kalangan swasta selaku mitra utama, seperti PT Indika Energy Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya