Chris menuturkan saat itu, Menteri BUMN dengan Ooredoo–pemilik Indosat di Qatar–telah melakukan pembicaraan mengenai pembelian kembali (
buyback) Indosat. Namun, Ooredoo menolak dengan alasan ingin menjadi perusahaan operator global.
“Sudah ada pembicaraan, 2 tahun lalu saya sudah mengantar Menteri BUMN [Badan Usaha Milik Negara]. Tetapi Qatar [Ooredoo] mengatakan dia mau menjadi global operator sehingga tidak punya niat untuk menjual,” ujar Kanter di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Promosi
Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dia menambahkan sampai saat ini pemegang saham belum mematok harga untuk Indosat, disebabkan perusahaan tersebut sejak awal direncanakan menjadi pemain global dengan kini telah hadir di sepuluh negara. “Orang enggak niat jual, jadi ya tidak ada harganya,” kata Chris.
Chris menambahkan jika pemerintah berencana buyback Indosat, hal itu akan memakan dana yang sangat besar. Dia menyarankan sebaiknya pemerintah menggunakan dana besar tersebut untuk membangun infrastruktur.
“Lagian kalau misalnya mau dibeli, pemerintah kan sudah punya Telkomsel,” kata Chris.
Sebelumnya, calon wakil presiden Sandiaga Uno sempat menyatakan akan berusaha buyback Indosat. Rencana pembelian kembali perusahaan telekomunikasi yang sempat dijual itu dia akui sebagai ide yang bagus.
Janji buyback Indosat ini pernah disampaikan Presiden Jokowi pada 2014. Jokowi mengatakan Indosat dijual semasa Indonesia belum pulih benar dari krisis di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
“Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk mem-buyback Indosat itu bagus. Di bawah Prabowo Sandi akan kami usahakan,” kata Sandiaga beberapa waktu lalu.