SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Ketua Indonesian Aircraft Maintenance Shop Associoation (IAMSA) Richard Budihadianto mengatakan Indonesia kekurangan tenaga ahli dan pendukung perawatan pesawat. Tenaga ahli dan pendukung perawatan pesawat di Indoensia pada 2011 berdasarkan data Kemenhub dan IAMSA berjumlah sekitar 3000 orang.

“Tahun 2011 kita kekurangan sekitar 6.000 orang dan lima tahun ke depan Indonesia membutuhkan 5.000 tenaga teknisi perawatan pesawat,” ujarnya di Jakarta, Rabu, (21/11/2012).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menungkapkan untuk menghadapi persaingan dengan industri perawatan pesawat dengan negara-negara lain, Indonesia harus melakukan kerja sama pengembangan program capacity building dengan organisasi internasional seperti EASA (European Aviation Safety Agency) dan FAA (Federal Aviation Administration)

“Dengan kita [maskapai Indonesia] banyak mengorder pesawat dari Boeing dan Airbus. Mereka sudah memberikan komitmen untuk meningkatkan kapasitas dunia penerbangan kita, salah satunya  dengan membangun komponen peningkatan kapasitas melalui training. Secara prinsip sudah disepakati [kerja sama], nanti perlu membahas lebih detail dan jenisnya apa saja [pelatihan]. Nanti ingin kita wujudkan dari pembicaraan dengan Airbus dan Boeing,” katanya di Jakarta, Rabu.

Pengembangan kapastitas itu melalui pengembangan kapasitas SDM secara umum baik penerbang, teknisi, petugas air traffic controller dan semua petugas lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya