SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat melakukan berbagai kerja sama guna menekan lebih banyak lagi emisi karbon.

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh usai bertemu Menteri Energi dan Perubahan Iklim Joan Ruddock di Jakarta, Rabu mengatakan, ke depan, Indonesia akan lebih banyak memakai energi baru dan terbarukan seperti panas bumi, air, dan bahan bakar nabati (BBN).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Kami sepakat menciptakan dunia yang lebih bersih  melalui pengembangan energi baru dan terbarukan,” katanya.

Meski, lanjut Darwin, dalam jangka pendek, Indonesia masih menggunakan energi yang bersumber dari batubara sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM).

Namun, pemanfaatan batubara tersebut disertai pemakaian teknologi yang ramah lingkungan yakni “carbon capture and storage” (CCS). “Dalam jangka menengah, kami akan gunakan energi baru dan terbarukan seperti panas bumi dan BBN,” katanya.

Pemanfaatan BBN tersebut, lanjutnya, tidak berkompetisi dengan kebutuhan pangan. “Pemerintah akan menyeimbangkan dua kepentingan yakni ketahanan energi dan pangan,” ujarnya.

Darwin menambahkan, pihaknya juga menjelaskan proyek pembangkit 10.000 MW tahap kedua yang banyak menggunakan panas bumi.

“Kami diskusikan agar negara maju seperti inggris membantu pembiayaan mempercepat pengembangan panas bumi,” ujarnya.

Sedang, Ruddock mengatakan, ke depan, pemanfaatan energi terbarukan penting lebih dikembangkan agar dapat menekan emisi. “Itulah diskusi kami tadi,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi tujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengurangi emisi global. Ruddock juga mengatakan, teknologi CCS sangat penting dikembangkan.

“Kami akan mengajak Indonesia dan menjadi mitra dalam pengembangan CCS,” katanya.

Inggris, lanjutnya, juga akan bekerja sama mengembangkan BBN seperti mendatangkan ahli ke Indonesia. Ruddock juga menyarankan, agar Indonesia lebih meningkatkan pasar pengembangan panas bumi.

Pada 4 November lalu, Menteri Perdagangan, Investasi, dan Usaha Kecil Inggris Lord Davies of Abersoch juga bertemu dengan Darwin.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan kerja sama di sektor minyak dan gas (migas), energi baru dan terbarukan, serta peningkatakan kapasitas ketenagalistrikan.

Inggris merupakan negara yang sudah lama dan juga telah menanamkan investasinya hingga miliaran dolar AS di Indonesia.

Dalam waktu dekat, akan diadakan simposium yang merupakan forum bertemunya investor Inggris. Melalui kegiatan simposium, diharapkan menghasilkan terobosan meningkatkan investasi termasuk mendapatkan kemudahan pembiayaan dari perbankan di Inggris.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya