Indonesia Fashion Week 2013 diharapkan hasilkan transaksi capai Rp8 miliar dari penjualan busana dan aksesori selama pameran pada 14-17 Februari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Direktur Indonesia Fashion Week 2013 Dina Midiani mengatakan Indonesia Fashion Week yang akan digelar setiap tahun sekali ditargetkan di masa mendatang bisa menciptakan transaksi secara B to B ,atau tidak sekadar menjadi ajang jual
ritel selama acara berlangsung.
“[Transaksi selama perhelatan Indonesia Fashion Week 2013] diharapkan mengalami peningkatan lebih dari 20%. Pada tahun lalu [transaksi yang] terlapor sebesar Rp 7 miliar,” kata Dina saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Selasa (12/2/2013).
Dina mengatakan busana asal Indonesia memiliki nilai lebih dibadingkan produk sejenis dari negara lain, mengingat ada keterampilan khusus untuk menjadikan busana tersebut menjadi menarik.
Sementara itu Daesy Christina yang tergabung dalam tim Press Relation Indonesia Fashion Week 2013 mengatakan selama
perhelatan tersebut yang dilakukan di Jakarta Convention Center akan dipamerkan produk busana dan aksesoris dari 503 merek yang berasal dari Indonesia, di samping itu akan ditampilkan karya busana dari 208 desainer dalam negeri.
Seorang praktisi bidang fashion dunia menilai belum lama ini menilai, Indonesia bisa mewujudkan sebagai pusat mode dunia pada 2020 yang lebih cepat dari target Indonesia Fashion Week (IFW) pada 2025, karena kemajuan teknologi informasi.
Paco De Jaimes Chairman/CEO World Fashion Week (WFW) menilai target Indonesia sebagai pusat mode bisa tercapai pada 2020 yang lebih cepat dari targte IFW, karena kemajuan e-commerce. “Indonesia bisa menjadi pusat mode dunia pada 2020, karena kemajuan e-commerce,” kata Paco di sela-sela rangkaian acara penyelenggaraan IFW 2013 dan Internet.
Pelaku industri mode, katanya, dapat melakukan hubungan langsung dengan buyers dari berbagai negara melalu e-commerce. Mereka bisa melakukannya sendiri secara langsung dengan proses yang cepat.