Indonesia Duduki Peringkat I Habiskan Waktu Menatap Monitor

Solopos.com, SOLO – Menurut penelitian terbaru di Amerika Serikat, Indonesia menempati urutan pertama dengan intensitas waktu tertinggi dalam menatap layar. Layar yang dimaksud mencakup semua layar yakni televis, smartphone, tablet, maupun monitor komputer di tempat kerja.

Dikutip Daily Mail, Kamis (29/5/2014), data tersebut diambil dari 2.014 studi yang dilakukan oleh Milward Brown pada orang-orang di 30 negara dengan rentang usia 16-44 tahun. Penelitian tersebut memperlihatkan Indonesia menduduki peringkat pertama paling lama menghabiskan waktu di depan layar. Rata-rata orang Indonesia disebutkan menghabiskan waktu dengan menatap layar sembilan jam setiap harinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang analis teknologi, Mary Meeker mengatakan, tren menggunaan Internet yang tersaji dalam data tersebut menjadi sebuah presentasi data tahunan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan pertumbuhan dan perkembangan Internet skala global.

Menurut data yang dipaparkan pada penelitian tersebut, Italia menempati urutan terbawah dengan rata-rata penduduknya hanya menatap layar sekitar lima jam 15 menit setiap harinya. Sedangkan masyarakat Inggris menujukkan intensitas lebih banyak dalam menonton televisi dengan rata-rata 2 jam 28 menit yang diikuti oleh Amerika Serikat dengan 2 jam 27 menit.

Sementara masyarakat China menggunakan laptop dan PC dengan intensitas tertinggi dengan rata-rata waktu penggunaan 2 jam 41 menit setiap harinya. Sedangkan Philipina dan Jepang ternyata lebih menyukai menggunakan tablet dengan waktu rata-rata mencapai satu jam 55 menit setiap harinya.

Anehnya, Korea Selatan masuk di urutan ke-23 dalam data tersebut di atas Jerman, Slovakia, Hungaria, Jepang, Prancis, dan Italia. Data tersebut terbilang sedikit ganjil mengingat negara tersebut berada pada undang-undang pembatasan web.

Secara keseluruhan, penelitian tersebut menunjukkan masyarakat dunia menatap layar rata-rata selama enam jam 19 menit. Temuan lain dari penelitian ini adalah penggunaan Internet dunia yang tenyata melambat 10% jika dibandingkan tahun lalu.