SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri). (Bisnis-Arief Hermawan P.)

Solopos.com, JAKARTA -- Peneliti Universitas Harvard pekan ini merilis hasil studi ihwal penyebaran virus Corona yang memungkinkan merebak di Indonesia. Mereka memprediksi seharusnya virus mematikan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu seharusnya sudah sampai di Indonesia.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan terus membuka informasi terkait hal tersebut. Dalam hal ini, Terawan memastikan tidak menutup informasi ada atau tidaknya penyebaran virus Corona di Tanah Air.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Babak Baru! Zulkifli Hasan & PAN Lepas dari Hegemoni Amien Rais

"Ya Harvard suruh ke sini lah. Saya buka pintunya untuk melihat, jadi kami tidak ada yang ditutupi. Bahkan dari Amerika, saya bilang lihat sendiri, dan itu alat yang dipakai alat dari Anda sendiri. Menurut saya, di era keterbukaan ini tidak ada barang yang ditutupi. Perkara Indonesia tidak ada [virus Corona], itu berkat Yang Maha Kuasa," kata Terawan di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2/2020), dilansir Suara.com.

Untuk itu, Terawan berharap agar virus Corona tidak terjadi di Indonesia. Bahkan, pemerintah telah melakukan pemeriksaan ketat dan sesuai standar guna menangkal penyebaran virus mematikan tersebut.

Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN 2020-2025, Calon Dukungan Amien Rais Kalah

"Kami tidak mengharapkan untuk ada. Kita terus berdoa mudah-mudahan jangan ada mampir ke Indonesia. Boleh dilihat, wartawan pun boleh," sambungnya.

Sebelumnya, lima peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Harvard University, melakukan riset terhadap penyebaran the 2019 Novel Coronavirus (2019-nCov) yang awalnya ditemukan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dalam jurnal berjudul Using predicted imports of 2019-nCoV cases to determine locations that may not be identifying all imported cases, disebutkan wabah akibat virus corona meningkat drastis hingga mencapai lebih dari 75.000 kasus pada 25 Januari 2020 dan menyebabkan Kota Wuhan diisolasi. Pada 4 Februari 2020, kasus tersebut menjadi wabah internasional dengan laporan telah terjadi di 28 negara.

Gibran dan Purnomo Ditanya Puan Cara Mendekati Warga Solo, Siapa Pemenangnya?

Penelitian tersebut menggunakan model Poisson, dengan menghitung jumlah kasus 2019-nCoV yang terkonfirmasi di luar daratan China terhadap jumlah penumpang penerbangan internasional langsung dari Bandara Wuhan ke negara lain.

Diskusi hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif antara jumlah penumpang yang melakukan perjalanan udara dari Wuhan terhadap meningkatnya kasus corona di negara lain. Negara-negara yang memiliki penerbangan langsung dari Wuhan diperkirakan terdapat kasus corona dengan lebih dari penghitungan 95 persen interval prediksi (PI).

Gibran Rakabuming Klaim Siapkan Dana Pribadi untuk Kampanye Pilkada Solo

"Di Indonesia dan Kamboja, yang memiliki penerbangan langsung dari Wuhan selama wabah Corona merebak, jumlah kasusnya berada di bawah batas 95 persen PI dan dilaporkan satu sampai nol kasus hingga kini," demikian bunyi rilis hasil riset tersebut.

Penelitian tersebut merekomendasikan Indonesia dan Kamboja untuk memperketat pengawasan dan pengendalian, untuk memastikan kasus virus Corona terdeteksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya