SOLOPOS.COM - Timnas Panjat Tebing Indonesia latihan bersama dengan Tiongkok di sirkuit panjat tebing Stadion Mandala Krida, Selasa (20/2/2018). (Jumali/JIBI/Harian Jogja)

Timnas Panjat Tebing Indonesia menjalani latihan bersama dengan Tiongkok di sirkuit panjat tebing Stadion Mandala Krida, Selasa (20/2/2018)

 

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah strategi disimpan dan diatur oleh Timnas Panjat Tebing Indonesia saat menjalani latihan bersama dengan Tiongkok di sirkuit panjat tebing Stadion Mandala Krida, Selasa (20/2) hingga 2 Maret mendatang. Langkah ini dilakukan oleh Indonesia untuk mengantisipasi terbacanya kekuatan Tim Merah Putih di ajang Asian Games 2018.

“Khusus speed, kami hanya memberikan kesempatan tiga kali, dari total latihan kami sepekan 9 sesi. Karena kami tidak ingin kekuatan kami dibaca oleh mereka,” ujar  Kepala pelatih Timnas Indonesia, Caly Setiawan, di Mandala Krida, Selasa (20/2/2018) sore.

Hal sama juga diterapkan Caly untuk latihan fisik, di mana keinginan dari Tiongkok menggelar latihan fisik bersamaan di lapangan atletik UNY dan tempat fitnes UNY. Bahkan, untuk tetap menjaga kekuatan tidak diintip oleh Tiongkok, Caly mengaku atletnya akan memanfaatkan sejumlah sirkuit di DIY, seperti Klebengan untuk menggelar latihan tertutup.

“Sengaja kami gelar latihan tertutup, apalagi sebentar lagi Asian Games digelar. Jika setelah Asian Games tidak masalah,” terangnya.

Menurut Caly keputusan untuk merahasiakan kekuatan Indonesia utamanya di nomor speed tidak lepas dari target dua emas di Asian Games. Di mana Aspar Jailolo dan kawan-kawan diharapkan mampu memenuhi target dua emas di nomor tersebut.

“Untuk combine, kami berada di bawah mereka. Oleh karena itu, kami serap ilmu mereka. Latihan bersama sebisa mungkin kami optimalkan untuk nomor combine,” terangnya.

Caly mengungkapkan sejatinya latihan bersama kali ini adalah adalah keinginan dari Tiongkok. Di mana pihaknya tidak bisa melakukan penolakan, karena alasan hubungan internasional di olahraga panjat tebing. Alhasil, strategi menyimpan kekuatan harus dilakukan agar target di Asian Games mampu diraih.

“Selain Tiongkok, Jepang juga ingin berlatih bersama kami. Kami diminta datang ke sana, tetapi kami menolak. Jika memang mau berlatih bersama ya kesini,” tandas Caly.

Disinggung mengenai agenda terdekat, Caly mengungkapkan, pihaknya mengagendakan melakoni try out ke Rusia dan Tiongkok. Khusus di Rusia, kemungkinan besar, Indonesia akan menjalani latihan bersama, sedangkan di Tiongkok, kami akan mengikuti kejuaran dunia pada bulan Mei.

“Rencana tiga pekan di Rusia dan Tiongkok. Untuk di kejuaraan yang digelar di Tiongkok, kami tidak ada target,” ungkapnya.

Sementara ketua rombongan Tiongkok Zhao Lei mengungkapkan, tujuan pihaknya datang dan mengikuti latihan bersama dengan Indonesia adalah untuk belajar bersama. Pada rangkaian latihan ini, Zhao membawa 10 atlet, di mana empat di antaranya adalah atlet perempuan. Kesemuanya dipastikan akan tampil di Asian Games mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya