JOGJA (Solopos.com)–Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia.
Oleh karena itu media diharapkan berperan penting untuk menginformasikan kepada masyarakat saat bencana terjadi.
Demikian diungkapkan Co-Director Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIDFR), Matt Hayne saat memberikan materinya dalam acara Journalist Workshop dengan tema The Role of Journalist in disaster reporting, di Hotel Santika, Sabtu (29/10/2011).
“Kita memerlukan pelaporan bencana yang dapat mengkomunikasikan apa dampak di lapangan kepada warga, masyarakat, pemerintah dan dunia. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal wartawan dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk memenuhi peran mereka di lapangan,” kata Hayne.
Sementara Deputi Pencegahan Kesiapsiagaan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sugeng Tri Utomo mengatakan media memiliki tiga fungsi dalam memberikan tentang bencana.
Pertama, fungsi edukasi di mana media berperan memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bencana dan bagaimana penanggulangannya
Kedua, media sebagai tempat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan bencana dan fungsi ketiga adalah, media sebagai sistem peringatan dini.
Lebih lanjut kata Sugeng, dengan pelatihan yang diselenggarakan AusAID dan BNPB ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih bagu jurnalis terkait penanganan bencana.
(JIBI/Harjo/oci)