SOLOPOS.COM - Menko PMK, Muhadjir Effendy, (tiga dari kiri), didampingi Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, (tiga dari kanan), saat melakukan kunjungan kerja ke B2P2TOOT di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (8/10/2020). (Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, SUKOHARJO — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhajir Effendy, membuka peluang penggunaan semua vaksin. Baik produk luar maupun dalam negeri.

Saat ini pengembangan vaksinasi Covid-19 selain dari Sinovac terus berlanjut. Salah satunya vaksin Nusantara yang tengah dikembangkan mantan Menteri Kesehatan Terawan, Agus Putranto, dan diklaim menjadi anti-Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terawan menggandeng tim peneliti dari Laboratorium RSUP Karyadi Semarang, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat. “Kita tunggu hasil uji klinisnya. Uji klinisnya kan harus tahap tiga. Kami doakan mudah-mudahan berhasil,” kata Muhajir saat berkunjung di RS UNS Kartasura, Kabupaten Sukoharjo,Jumat (19/2/2021).

Baca juga : Indonesia Amankan 426 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Berbagai Merek, Ini yang Terbanyak

Dia mengapresi pengembangan vaksin lain di luar Sinovac. Hal ini dinilai langkah bagus untuk memperbanyak alternatif lain dari vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Saat ini Pemerintah masih menggunakan vaksin Sinovac. Tahapan vaksinasi kedua juga mulai dilakukan tetap menggunakan vaksin sinovac.

Vaksin sinovac akan terus digunakan sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin Nusantara, dan kontrak-kontrak vaksin lainnya. Muhajir menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah mengejar waktu untuk menekan angka Covid-19.

Ihwal disinggung pendanaan vaksin Nusantara yang dikembangkan Terawan, Muhajir menilai tidak tahu. “Pak Terawan yang tahu. Yang jelas bukan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Kita masih lihat perkembangannya. Yang jelas kalau semua vaksin yang tengah dikembangkan harus lolos uji klinis tahap tiga dan sudah mendapatkan izin edar penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization/EUA dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” terangnya.

Baca juga: Vaksinasi Mandiri Dikhawatirkan Ganggu Stok Vaksin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya