SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Kamboja akhirnya sepakat untuk melakukan transaksi pembelian beras. Indonesia akan mendatangkan 1,1 juta ton beras dari Kamboja.

Pada tahap awal, pemerintah Kamboja akan mendatangkan 100 ribu ton beras ke Indonesia pada Desember 2012, dan 1 juta ton di 2013.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Kesepakatan impor beras ini dilakukan oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso dengan Chairman Green Trade Thon Virak mewakili Kementerian Perdagangan Kamboja dan Ceo Chamalay Foods Co. Ltd Noorhisham bin Nordin di Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Deddy Saleh mengatakan, perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah dibuat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dengan Menteri Perdagangan Kamboja Cham Prasidh pada 28 Agustus lalu di Kamboja.

Beras Kamboja ini akan digunakan untuk memenuhi stok beras nasional antara 3-4 juta ton, di mana berasnya tidak semua dikirim ke Indonesia, tetapi akan dibuat stok di Kamboja.

“Nantinya Bulog bisa beroperasi di Kamboja, beras tidak perlu semua dikirim ke Indonesia tetapi dijadikan stok di sana, bisa untuk komersil (dijual lagi, red) dan bisa diambil sewaktu-sewaktu untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri,” kata Deddy dalam siaran pers yang dikutip, Rabu (31/10/2012).

Deddy berharap kerjasama ini bisa menguntungkan kedua negara, tidak sebatas masalah impor beras Kamboja ke Indonesia saja, tetapi juga dilanjutkan dengan ekspor berbagai produk Indonesia seperti manufaktur, kopi dan lain-lain ke Kamboja.

Sedangkan Chairman Green Trade Thon Virak mengatakan, pemerintah Kamboja saat ini tengah menggiatkan industri pertanian dan membina para petaninya untuk melakukan ekspor beras.

“Setiap tahun kita selalu surplus beras, kita memiliki harga kompetitif dan beras kita berkualitas. Untuk ekspor ke Indonesia kita telah menjalin kerjama dengan Bulog,” kata Thon Virak.

Kamboja 80 persen penduduknya berprofesi sebagai petani, maka yang diperlukan adalah pupuk dan teknologi pertanian serta penanganan pasca-panen. “Kami butuh pupuk, traktor, dan mesin penggiling gabah, silakan pengusaha Indonesia pasok ke Kamboja bersama-sama dengan mitra-mitra kami lainnya,” katanya.

Menurut Ceo Chamalay Foods Co. Ltd Noorhisham bin Nordin Indonesia diuntungkan dengan pembelian beras dari Kamboja, karena harganya jauh lebih murah daripada membeli beras dari Vietnam dan Thailand. Sebab, beras Vietnam dan Thailand yang diekspor ke Indonesia berasal dari Kamboja. Namun tidak disebutkan nilai kontrak jual-beli beras tersebut.

“Jadi cost akan jauh lebih rendah dengan harga kompetitif, karena beli berasnya langsung dari Kamboja, tidak perlu lagi dibeli dari Vietnam dan Thailand karena lebih mahal. Indonesia juga bisa bikin stok di Kamboja dan bisa dijual lagi,” kata Noorhisham.

Camalay Food Co. Ltd, kata Noorhisham adalah perusahaan joint venture yang ditunjuk pemerintah Kamboja untuk melakukan ekspor beras ke Indonesia. Perusahaan ini diwakili Green Trade Kementerian Perdagangan Kamboja, Schamrice Malaysia dan Schamrice Kamboja.

“Desember 2012 ini kita siap ekspor beras ke Indonesia 100 ribu ton, pada pada 2013 kita siapkan 1 juta ton. Di dalam kontrak juga, Bulog akan membangun pabrik penggilingan padi di Kamboja. Camalay hanya bertugas sebagai marketing dan finance,” kata Noorhisham yang juga Director Schamrice Malaysia ini.

Alias Wello, Representatif Camalay Food Co. Ltd di Indonesia menambahkan, hasil pertemuan dengan Kepala Bulog Sutarto Alimoeso, Green Trade diminta segera mengajukan penawaran harga beras Kamboja yang akan dijual ke Indonesia.

Alias menegaskan, beras Kamboja memiliki kualitas lebih baik dan merupakan beras organik, meskipun memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan beras dari Vietnam dan Thailand. Kamboja, lanjutnya, selain surplus besar, juga mengalami surplus kedelai sehingga kerjasama diharapkan bisa berlanjut pada produktivitas pertanian lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya