SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Indonesia-AS semakin dekat. Presiden Jokowi berminat bergabung di Trans Pacific Partnership (TPP), lawan Tiongkok di Asia Pasifik.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan minat Indonesia bergabung ke dalam Trans Pacific Partnership (TPP) yang dipelopori oleh Amerika Serikat. Media barat pun terkejut mengingat risiko penolakan yang mungkin datang dari berbagai kelompok di Indonesia.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Presiden Jokowi menyatakan niat bergabung ke TPP merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam melakukan transformasi dan modernisasi ekonomi. Di sela-sela sambutan pertemuan dengan para manager investasi Amerika Serikat di Willard Intercontinental Hotel, Washington D.C, Presiden Jokowi menuturkan bahwa dunia usaha dan industri Indonesia harus terintegrasi dalam mata rantai suplai regional dan global.

Untuk itu, dalam pertemuannya dengan Presiden AS Barack Obama, Jokowi mengungkapkan minat Indonesia untuk bergabung dalam TPP. “Ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk melakukan perubahan dan memodernisasi di bidang ekonomi,” kata Presiden dalam keterangan pers, Rabu (28/10/2015).

Ekonomi Indonesia, lanjut Presiden Jokowi, memiliki keterkaitan dengan kondisi dan pergerakan pasar global. Kondisi tersebut, antara lain tercermin dari fluktuasi kurs rupiah dan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Pemerintah Indonesia harus mendengar apa yang disuarakan oleh pasar. Saya di sini untuk mengatakan bahwa kami mendengarkan suara itu dengan jelas,” tegasnya di hadapan para manajer investasi.

Untuk dapat berkontribusi dan berkompetisi di pasar global, imbuhnya, dunia industri dan pelaku usaha di Indonesia harus meningkatkan daya saing. Adapun pemerintah, terus berupaya untuk menyederhanakan regulasi dan mendorong pembangunan infrastruktur.

Pasalnya, aktivitas ekonomi perlu didukung oleh infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan dan pergudangan, pembangkit listrik, hingga jalan dan bandara.

“Meski demikian reformasi ekonomi yang tengah kami jalani tidak dapat selesai dalam waktu sekejap. Untuk itu kami terus melakukan upaya dan perbaikan sampai semua dapat terlaksana dengan baik,” kata Presiden Jokowi menutup sambutannya.

Terkait pernyataan Jokowi, The Guardian menuliskan hal ini menjadi pernyataan yang berisiko bagi Jokowi sendiri. “Barack Obama telah meraih dukungan Indonesia dalam kesepakatan perdagangan Trans Pasifik, dan Presiden [Jokowi] berjanji untuk bergabung,” tulis Guardian, Rabu.

Komitmen Indonesia bergabung dengan TPP dinilai menjadi kemenangan politik bagi Obama yang di tengah tekanan Partai Republik di Kongress. Hillary Clinton yang akan maju ke Pilpres AS dari Partai Demokrat, menilai kesepakatan ini mampu membantu kepentingan AS di Asia Pasifik.

Ada 12 negara yang saat ini tergabung dalam Trans Pacific Partnership, yaitu Australia, Kanada, Jepang, Meksiko, Vietnam, dan AS. Kelompok ini membentuk area perdagangan bebas terbesar di dunia sekaligus untuk mengimbangi ekspansi ekonomi China di kawasan Asia Pasifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya