SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOGOR—Sedikitnya terdapat 6.000 anak-anak berkewarganegaraan Indonesia berada di perkebunan di Malaysia. Agar mereka mendapat pendidikan layak, Pemerintah akan mengirimkan tenaga pengajar ke sana.

Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru. Acara berlangsung di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (30/11).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Agar anak-anak ini mendapatkan pendidikan yang layak, tentu akan ada guru ditugaskan ke sana,” kata SBY.

Enam ribuan anak-anak tersebut adalah anak dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di berbagai perkebunan di Malaysia. Selama ini mereka tidak mendapatkan pendidikan layak, sebab belum ada sekolah khusus bagi mereka.

Di dalam kesepakatan terbaru soal perlindungan hukum dan HAM bagi TKI, Pemerintah Malaysia setuju pendirian sekolah-sekolah khusus bagi anak-anak TKI. Semua mata pelajaran akan merujuk pada kurikulum di Indonesia dan para tenaga pengajarnya ada guru-guru dari Indonesia pula.

Persiapan menuju pelaksanaan kesepakatan tersebut sedang dikerjakan. Presiden SBY berharap kesediaan para guru untuk jadi tenaga pengajar bagi anak-anak para TKI di perkebunan Malaysia tersebut.

“Para guru harus siap mendidik di mana pun, termasuk di daerah perbatasan dan pulau terpencil,” ujar SBY.

“Tentu kondisinya tidak mudah, tapi akan diberikan insentif yang layak,” sambung SBY.(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya