SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Indonesia baru bisa masuk ke negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi pada 2045. Hal itu pun dengan catatan <a href="http://news.solopos.com/read/20180420/496/911538/sri-mulyani-ekonomi-indonesia-lebih-baik-daripada-as" target="_blank">pertumbuhan ekonomi Indonesia</a> berada di kisaran rata-rata 5,6%.</p><p>Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan saat itu pendapatan per kapita Indonesia ada di kisaran US$10.400. "Kalau kita bisa tumbuh 6,4%, 2040 Indonesia baru akan masuk menjadi high income country. Ini mission impossible, tetapi kita harus kerja ekstra keras," tegas Perry, Rabu (6/6/2018).</p><p>Dia menambahkan bahwa dirinya tidak memberikan pandangan pesimistis. Proyeksinya didasarkan oleh model ekonomi dan historis ekonomi dalam sepuluh tahun terakhir.</p><p>Dengan demikian, Perry menilai Indonesia harus kerja keras, tidak bisa bekerja seperti <em>business as usual</em>. Saat ini, dia menuturkan Indonesia memiliki peluang untuk membalikkan <em>mission impossible</em> tersebut menjadi <em>possible</em>.</p><p>Pertama, Indonesia akan menghadapi bonus demografi hingga 2030. Generasi muda, kata Perry, memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi untuk <a href="http://news.solopos.com/read/20180413/496/910263/peringkat-naik-pemerintah-utang-indonesia-kredibel-bukan-bangkrut" target="_blank">pertumbuhan ekonomi</a> karena mereka lebih pintar dan memiliki pendapatan yang tinggi.</p><p>Studi BI menunjukkan bonus demografi ini akan menyumbang sekitar 1% pertumbuhan ekonomi dalam rentang 2020 hingga 2050. Peluang lainnya yang ditangkap BI adalah digital ekonomi dan digital finansial. "Jangan meremehkan kecepatan pertumbuhan produksi games, kecepatan digital ekonomi!" ujar Perry.</p><p>Pasalnya, penggunaan internet, jaringan komunikasi dan teknologi di Indonesia sangat kuat. Kondisi ini dapat mendorong <a href="http://espospedia.solopos.com/read/20180328/487/906634/espospedia-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-melawan-risiko" target="_blank">ekonomi Indonesia</a> yang berbasis pertanian ke arah jasa. Dalam ekonomi digital, UMKM dapat memanfaatkan marketplace, TekFin memberikan media pembiayaan hingga mempercepat inklusi keuangan.</p><p>Selanjutnya, dia menuturkan tantangan untuk menjadi negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi mengembangkan ekonomi berbasis terbuka di mana Indonesia harus bisa masuk ke dalam <em>global supply chain</em>.</p>

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya