SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai tiga kali pelaksanaan debat calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan berdampak terhadap peningkatan keterpilihan kedua pasangan calon peserta Pilpres 2019.

“Berbeda dengan debat pada Pemilu 2014 lalu. Debat punya dampak luar biasa,” kata Burhanuddin di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, animo masyarakat yang menyaksikan debat cukup tinggi. Debat pertama, kata dia, animo penonton debat mencapai 48,3% atau ditonton sekitar 85 juta pemirsa TV.

Ekspedisi Mudik 2024

Debat kedua, lanjut dia, animo masyarakat dalam menyaksikan debat lebih tinggi, karena mencapai 55%. Meskipun animo tinggi, menurut dia, secara elektoral debat tidak berdampak terhadap pasangan calon.

Ia menilai kondisi itu akibat polarisasi pemilih terhadap kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. “Masing-masing pemilih sudah memiliki preferensi politik. Masing-masing mencari pembenaran berdasarkan perspektif dan cara pandang,” katanya.

Sepanjang masih terjadi polarisasi, lanjut dia, debat yang digelar KPU tidak akan efektif terhadap tingkat keterpilihan calon. Ia mengusulkan perubahan format debat, misalnya dengan menghilangkan simpatisan yang menonton langsung pelaksanaan debat.

Ia juga mengusulkan panelis debat tidak hanya mengelaborasi persoalan yang dihadapi bangsa terhadap pasangan calon, namun lebih mengutamakan solusi yang bisa diberikan jika nanti terpilih.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya