Prihatin dengan Kasus Kehamilan Remaja di Salatiga, Ini yang Dilakukan Pemkot

Solopos.com, SALATIGA — Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, mengukuhkan pengurus 14 pos pelayanan terpadu (Posyandu) remaja di 12 kelurahan di Kota Salatiga.

“Dengan dilantiknya kalian sebagai pengurus Posyandu Remaja di masing-masing wilayah diharapkan bisa memberikan contoh dan informasi mengenai segala hal tentang kesehatan. Sehingga bermanfaat bagi sesama remaja dan masyarakat,” kata Sinoeng dalam acara pengukuhan tersebut di Aula Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Rabu (24/8/2022).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Dia mengingatkan bahwa pengurus Posyandu Remaja bisa menjadi contoh dan tauladan bagi remaja lain di masyarakat. Misalnya, jika mempunyai masalah sebaiknya bercerita dan berdoa kepada Sang Pencipta.

Kemudian, ceritakan kepada orang yang lebih tua atau mempunyai kredibilitas dan dapat dipercaya. “Sebagai remaja yang telah masuk Posyandu Remaja harus taat dan patuh terhadap Tuhan. Itu tidak cukup karena kita pun harus peduli terhadap sesama,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan bahwa peduli remaja di Puskesmas itu dilakukan secara komprehensif.

Baca Juga : Sedih! 29 Bayi di Salatiga Alami Kematian pada 2021

Oleh karena itu, pihaknya membentuk dan mengukuhkan pengurus Posyandu Remaja. Kegiatan Posyandu Remaja meliputi konseling, pembinaan, termasuk konselor sebaya dan pelayanan klinis atau medis serta rujukan.

“Remaja menjadi aspek sangat penting karena kasus kehamilan remaja usia kurang dari 20 tahun sampai bulan Juni 2022 di Kota Salatiga berjumlah 4 orang. Remaja hamil di luar nikah 11 orang,” ujarnya.

Oleh karena itu, Zuraidah merasa pemerintah perlu mempersiapkan remaja yang sehat, produktif, tidak stunting, dan cerdas dengan adanya kasus itu. “Posyandu remaja ini merupakan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat. Kami beserta puskesmas juga melakukan pembinaan terhadap mereka.”