Solopos.com, BOYOLALI -- Pemetaan wilayah-wilayah rawan terdampak kekeringan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah dilakukan pemkab setempat dalam menghadapi musim kemarau ini.
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengatakan untuk menghadapi musim kemarau yang biasanya masuk di bulan Juli, Pemkab Boyolali telah mempersiapkan pendistribusian air bersih.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
"Seperti tahun sebelumnya, nanti akan ada pendistribusian bantuan air bersih. SK tangap darurat kekeringan nanti menyusul melihat situasi. Namun untuk pemetaan semua sudah terpetakan tidak jauh beda dengan tahun lalu," kata dia saat ditemui wartawan di akhir acara persemian kantor baru Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Pasien Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Dites Swab, Negatif Bakal Dipulangkan
Untuk diketahui, pada 2020 lalu penetapan status siaga darurat kekeringan di Boyolali dilakukan mulai 1 Agustus sampai 31 Oktober. Wilayah yang menjadi perhatian di antaranya Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Tamansari, Musuk, Kemusu dan Selo.
Pelanggan Perumda Air Minum
Lebih lanjut, Said menyatakan berharap keberadaan embung yang telah dibangun di Boyolali bisa menjaga ketersediaan air bersih, khususnya bagi pelanggan Perumda Air Minum Tirta Ampera.
Dia juga berharap pelayanan Perumda Air Minum Tirta Ampera ke depan terus meningkat.
Baca juga: Rombongan ABG Nekat Mendaki ke Pasar Bubrah Merapi, Diduga Lewat Jalur Ilegal di New Selo
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali, Sunarno, mengatakan untuk mengantisipasi musim kemarau, pihaknya akan memanfaatkan pasokan air dari sejumlah embung yang sudah dibangun di Boyolali.
"Beberapa sudah berfungsi. Satu di Embung Kedung Banteng di Cabean Kunti, Embung Melikan sudah bisa difungsikan, Embung Watu Gajah juga sudah difungsikan dengan membuat water treatment dan kami salurkan untuk antisipasi kekeringan. Dari evaluasi kami, mencukupi," kata dia.
Selain itu tahun ini juga tengah dibangun satu embung di wilayah Pusporenggo, Kecamatan Musuk. Untuk saat ini jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Ampera mencapai sekitar 61.000 pelanggan.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Capai 571 Orang, Mayoritas dari Kudus