SOLOPOS.COM - Penjabat Wali Kota Salatiga Sineong N. Rachmadi saat menghadiri Deklarasi Dukungan Sekolah Ramah Anak Tingkat SMP/sederajat dan SMA/SMK/sederajat Kota Salatiga Tahun 2022 di Pendapa Pakuwon Pemkot Salatiga, Senin (21/11/2022). (Istimewa/Humas Pemkot Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA–Siswa SMPLB Negeri Salatiga, Azzarea, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Kota Salatiga, karena merasa diterima dan diperlakukan dengan baik tanpa dipandang sebelah mata.

Ia mengaku telah diberi kesempatan pendidikan yang sama seperti halnya siswa-siswa lainnya, bahkan mendapat berbagai penghargaan lomba, di antaranya Juara 3 Lomba Mendongeng.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Ketika ditanya Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, yang memberikan pilihan uang atau HP Azzarea memilih uang. Hal itu karena ia maih duduk di bangku SMPLB dan baru memegang HP sendiri saat masuk SMA.

“Di kota ini saya belajar banyak hal. Belajar toleransi, belajar menghormati dan belajar menjadi orang yang andhap asor. Di Salatiga saya diterima dengan baik dengan segala kekurangan saya,” tutur Azzarea, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Forum Anak ASEAN Serukan Ketahanan Digital Anak Lewat Suara Anak ASEAN

Sinoeng sesaat tercenung dan berkaca-kaca mendengar penuturan Azzarea yang mengaku sudah didiagnosis difabel sejak dalam kandungan.

Begitu pula dengan para guru dan tamu undangan yang hadir dalam Deklarasi Dukungan Sekolah Ramah Anak Tingkat SMP/sederajat dan SMA/SMK/sederajat Kota Salatiga Tahun 2022 di Pendapa Pakuwon Pemkot Salatiga, Senin (21/11/22).

“Saya menjadi emosional saat mendengar cerita kehidupan Azzarea, yang telah membukakan hati kita. Jangan tanya berapa orang yang meneteskan air mata, tetapi berapa banyak orang yang tersentuh hatinya. Dalam segala kekurangan yang ada, Azzarea tidak menangis, tapi dia mampu menunjukkan rasa syukurnya,” ujar Sinoeng sembari melantunkan lagunya Dewi Lestari, Andaikan Aku Punya Sayap, saat memberikan sambutan.

Sinoeng menyatakan tidak mungkin Tuhan menciptakan makhluknya tanpa memberikan kelebihan. Oleh karena itu, Dia meminta Deklarasi Dukungan Sekolah Ramah Anak tidak hanya menjadi sekedar selebrasi, tetapi harus diikuti dengan rencana maupun tindakan keberpihakan dan sikap secara konkret terhadap anak.

“Hari ini yang dihadirkan adalah para pendidik, saya titip kepada Kepala DP3AP2KB dan Dinas Pendidikan, agar senantiasa melibatkan orang tua dalam mendidik anak. Hari ini para guru sudah diberikan kesadaran, pemahaman dan lain-lain, maka berikutnya para orang tua sebaiknya diundang juga mendapatkan pemahaman yang sama,” ujar Sinoeng.

Baca Juga: Respons Cepat, Pemkot Salatiga Kirim Bantuan Korban Gempa Cianjur

Sinoeng juga mengingatkan tidak boleh melakukan pembiaran jika menjumpai kekerasan dan perundungan pada anak-anak. Karena, masa depan akan ditentukan oleh sikap kita saat ini kepada mereka.

Sementara, Kabid Kesejahteraan dan Perlindungan Anak pada DP3AP2KB Kota Salatiga, Sri Hartini, menyampaikan sudah ada delapan sekolah yang melakukan deklarasi ramah anak.

Baca Juga: Warga Salatiga Ikuti Flashmob, Padukan Tari dan Senam dengan Lagu

Deklarasi sekolah ramah anak tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan sekolah yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik, karena bebas dari kekerasan antarpeserta didik maupun kekerasan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan.

“Sekolah ramah anak ini merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan Kota Layak Anak. Dimana, Kota Salatiga sudah meraih kategori Madya dan berkomitmen untuk meraih kategori Nindya pada 2023,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya