SOLOPOS.COM - Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto karena mencari hari baik.

Kemungkinan Andika Perkasa akan dilantik sebagai Panglima TNI pada pekan ketiga November 2021.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Pelantikan Panglima pekan depan, harinya baru dicari hari baik, pekan depan Insya Allah,” kata Presiden Jokowi seusai menghadiri HUT Ke-10 Partai NasDem, di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Andika Perkasa sudah mendapat persetujuan dari sidang paripurna DPR RI sebagai pemegang tongkat komando Panglima TNI, pada Senin (8/11/2021) atau dua hari setelah Andika menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Pengamat Militer: TNI Saat Ini Dipimpin Pensiunan Jenderal! 

Andika Perkasa sebelum dipercaya menjadi Panglima TNI, merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Andika juga pernah mengemban jabatan penting di tubuh TNI sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dan Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklat AD).

Andika juga pernah bertugas memimpin teritorial saat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura pada 2016. Sebelum menjadi Pangdam XII, Andika adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang mengawal Presiden Jokowi.

Sebelumnya, pengamat militer Selamat Ginting menyatakan saat ini TNI dipimpin oleh pensiunan jenderal. Pasalnya, Jenderal Andika Perkasa belum dilantik sedangkan Marsekal Hadi Tjahjanto sudah resmi pensiun per 8 November 2021 lalu.

Selamat Ginting menyebut administrasi pemerintahan sangat kacau dengan fenomena kekosongan pejabat tertinggi militer ini.

Baca Juga: DPR Gelar Paripurna Setujui Andika Perkasa Jadi Panglima TNI 

“Saya terus terang kecewa dengan belum dilantiknya Jenderal Andika Perkasa dan belum ada serah terima jabatan dengan Marsekal Hadi Tjahjanto. Ini berarti ada kekosongan di militer. Hari ini TNI dipimpin jenderal bintang empat pensiunan karena secara defakto seperti itu. DPR sudah menerima berhentinya Marsekal Hadi Tjahjanto secara terhormat dan setuju diganti Jenderal Andika. Namun Jenderal Andika belum dilantik hingga hari ini,” ujarnya dalam obrolan di Youtube Hersubeno Point yang dikutip Solopos.com, Rabu (10/11/2021).

Seharusnya, kata dia, pemerintah berkaca dari kesalahan-kesalahan sebelumnya. Kasus rangkap jabatan atau kekosongan jabatan pernah terjadi sebelumnya baik di era Jokowi maupun di era pemerintahan sebelumnya.

“Gatot Nurmantyo sempat rangkap jabatan sebagai Panglima TNI dan KSAD baru kemudian Jenderal Mulyono mneyusul. Jangan lupa juga dulu dulu era Orde Baru Edy Sudrajat malah tiga jabatan yaitu Panglima ABRI, KSAD dan Menteri Pertahanan. Mestinya kita belajar dengan era demokrasi terpimpin, era Soeharto, harusnya era reformasi administrasinya lebih bagus, bukan seperti hari ini,” sesalnya.

Meskipun tidak dalam situasi perang, fenomena kekosongan jabatan tertinggi militer seharusnya tidak boleh terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya