SOLOPOS.COM - Wisata Jurang Jero (Sumber: Beritamagelang.id)

Solopos.com, MAGELANG — Jurang Jero merupakan destinasi wisata alam yang berlokasi di area Hutan Pinus di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kawasan ini menawarkan pemandangan alam yang indah dengan didukung adanya gardu pandang atau rumah pohon yang bisa digunakan untuk berswafoto dengan latar pemandangan Gunung Merapi dan hamparan pepohonan lainnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Official NET News, Rabu (10/11/2021), untuk mencapai wisata jurang jero ini harus melewati medan yang cukup terjal. Namun terjalnya jalan tidak mengahalangi para pengunjung untuk datang ke kawasan wisata ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Uniknya dari wisata ini, untuk berswafoto, pengunjung diharuskan membeli bibit tanaman seharga Rp5.000 dan ditanam di kawasan Hutan Pinus sebagai bentuk mendukung pelestarian alam. Setelah menanam, pengunjung bisa memilih gardu pandang yang akan digunakan untuk berswafoto.

Baca Juga: Misteri Wewe Gombel, Penculik Anak Kurang Kasih Sayang di Bukit Gombel

Jika mengunjungi jurang jero ini, pengunjung harus pintar-pintar dalam mengkalkulasi cuaca karena kawasan ini berpotensi turun hujan serta berkabut. Nuansa alam yang ada di jurang jero ini sangat kuat di mana pengunjung bisa melihat pemandangan Gunung Merapi di sisi utara dan mendengar kicauan burung serta aliran sungai.

Pada 2014 lalu, kawasan wisata alam jurang jero ini pernah terbakar. Namun pihak pengelola  menggandeng Lembaga  Swadaya Masyarakat dan penggiat lingkungan, hingga akhirnya potensi kawasan ini bisa disuguhkan. Sementara itu. dilansir dari Liputan6.com, jurang jero ini sempat disebut sebagai desa yang hilang.

Karena rawan bencana, banyak penduduknya yang bedol desa dengan bertransmigrasi pada era 1960-1970an. Transmigrasi saat itu menjadi program pemerintah dalam upaya pemerataan penduduk. Karena lama tak dihuni penduduk, Jurang Jero kemudian tumbuh menjadi hutan. Dari yang awalnya daerah perkampungan, Jurang Jero kemudian menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Baca Juga: 3 Versi Kisah Misteri Wong Kalang Keturunan Anjing

Sisa-sisa pemukiman penduduk masih bisa ditemukan di kawasan jurang jero ini, seperti makam, batu batu besar yang merupakan lontaran dari erupsi Gunung Merapi pada tahun-tahun sebelumnya. Saat pandemi Covid-19 merebak pada 2020 lalu,kawasan jurang jero ini ditutup dan dibukanya kembali pada Maret 2021.

Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4-1, kawasan jurang jero ini ditutup kembali dan dibuka pada 10 November 2021, bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional.

Baca juga: Khasiat Purwaceng Dieng Viagra Jawa, Bikin Pria Makin Grengg

Selain untuk berswafoto, wisata jurang jero juga menyeguhkan wisata petualangan denganmenyediakan fasilitas pendukung, seperti sewa mobil jeep, ATV, mini trail dan camping ground. Tiket tanda masuk ke Jurang Jero sebesar Rp10 ribu. Sedangkan sewa jeep adventure Rp50.000. Untuk perorangan bisa langsung sewa di lokasi, sedangkan untuk rombongan dalam jumlah besar bisa reservasi terlebih dahulu.

Kendala saat ini yang dihadapi wisata jurang jero adalah sinyal selular yang lemah. Padahal salah satu syarat untuk memasuki kawasan ini harus memiliki aplikasi PeduliLindungi yang digunakan untuk memindai QR Code. Namun untuk masalah sinyal,  pihak pengelola sudah mengatasi dengan menerapkan opsi-opsi lainnya sebagai pentuk tracing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya