SOLOPOS.COM - Pemandangan senja di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. (Solopos/Tamara Geraldine)

Solopos.com, BOYOLALI – Keindahan pemandangan di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, sangat tersohor di kalangan masyarakat Boyolali dan sekitarnya. Semilir angin dan pemandangan air waduk yang indah menjadikan lokasi ini sebagai objek wisata alam populer.

Waduk Cengklik biasanya ramai dikunjungi saat senja tiba. Sejumlah orang datang untuk bersantai sembari bercengkerama dan menikmati keindahan pemandangan nan memesona di Waduk Cengklik. Tak ketinggalan, mereka mengabadikan foto dengan latar belakang senja di kawasan Waduk Cengklik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Banyaknya pengunjung yang datang ke Waduk Cengklik menjadi berkah tersendiri bagi Suparman, 54, warga Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Selama empat bulan terakhir dia yang bekerja sebagai buruh tani kehilangan sumber pendapatan lantaran sawah tadah hujan garapannya tak mendapatkan air.

Meski demikian, Suparman tak lantas putus asa. Dia banting setir menjadi penjual es di kawasan Waduk Cengklik yang ramai dikunjungi saat sore hari.

“Ya gimana, berbulan-bulan enggak hujan tidak ada air,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com di kawasan Waduk Cengklik, Jumat (18/10/2019) sore.

Keindahan senja di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. (Solopos/Tamara Geraldine)
Keindahan senja di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. (Solopos/Tamara Geraldine)

Mengeringnya air waduk memunculkan retakan tanah yang dimanfaatkan sebagai spot foto. Menurut Suparman, retakan tanah itu menjadi objek wisata musiman setiap kemarau tiba. Warga setempat biasa menyebut kawasan itu Sabana alias Saba Sore.

Salah satu pengunjung Waduk Cengklik, Putri Aprilia, 17, datang bersama kekasihnya, Faizal. Kedua warga Laweyan, Solo, itu sengaja datang untuk menikmati senja di tempat yang tengah populer di media sosial.

“Saya penasaran aja sih, kayaknya bagus foto-foto di waduk sambil menunggu matahari terbenam,” kata Putri Aprilia.

Layaknya Generasi Z seusianya, Putri kerap mengakses Instagram untuk mendapatkan informasi mengenai tempat-tempat yang belakangan naik daun untuk dikunjungi. Dia pun menemukan lokasi Saba Sore di Waduk Cengklik lewat salah satu unggahan di Instagram.

Berbeda dengan Putri Aprilia, Siti Komariyah, 45, warga Dibal, Ngemplak, Boyolali, justru merasa terganggu dengan pengunjung yang mengendarai sepeda motor. Menurutnya, Waduk Cengklik perlu dikelola lebih optimal agar nyaman dikunjingi semua orang.

“Kayaknya tempat ini cocoknya buat yang anak muda. Kalau sudah seumur saya melihat mereka yang bising naik motor malah jadi enggak enak,” kata dia.

Siti Komariyah mengusulkan ada batas antara pengunjung yang ingin bersantai dan pengendara sepeda motor yang memasuki area Waduk Cengklik. Usulan ini juga diamini Sumiyati, 55, ibu rumah tangga asal Colomadu, Karangnyar, yang datang membawa buah hatinya yang baru berusia lima tahun. “Kalau campur sama motor kan bahaya pas anak lari-lari,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya