SOLOPOS.COM - Puri Gedeh Semarang (Instagram/@semarang.herritage)

Solopos.com, SEMARANG — Kawasan Candi Baru merupakan permukiman bagi kalangan elite di Semarang, Jawa Tengah, sejak dulu. Tempat ini dikelilingi deretan rumah mewah nan megah dengan arsitektur gaya Eropa.

Kawasan Candi Baru dibangun oleh seorang arsitek asal Belanda bernama Ir. Herman Thomas Karsten pada awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1920-an. Dr Ir Edi Purwanto MT dalam artikel bertajuk Jejak Kearifan Lokal Candi Semarang yang telah diseminakan pada 2009 lalu menjelaskan asal-usul pembangunan permukiman elite tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam artikelnya yang dikutip Solopos.com, Rabu (9/2/2022) dijelaskan permukiman di Candi Baru dibangun untuk mengatasi kepadatan penduduk yang menyebabkan ketidakteraturan tata kita.

Baca juga: Sejarah Puri Gedeh Semarang, Bangunan Elite Peninggalan Belanda

Kawasan bukit Candi dipilih sebagai permukiman karena memiliki udara yang sejuk, bersih, serta pemandangan alam menghadap ke laut. Selain itu, wilayah tersebut belum tersentuh urbanisasi.

Pembangunan permukiman baru ini pun menggunakan konsep garden city yang dikembangkan Howard pada 1898. Konsep ini digunakan sebagai upaya mengatasi kemunduran kualitas hidup dan kelestarian lingkungan akibat industrialisasi yang tidak terkendali di dalam kota.

Tetapi, Karsten membangun Candi Baru Semarang dengan konsep garden city yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia atau dikenal dengan tropische staad. Dia menata kota dalam dua zona, yakni permukiman dan perkantoran.

Baca juga: Candi Baru, Jejak Orang Kaya di Semarang Tempo Dulu

Konsep itu terlihat pada wujud Candi Baru Semarang yang indah. Bangunan rumah, taman umum, dan ruang terbuka didirikan sesuai topografi, kemiringan, dan belokan asli tanah.

Tanah dan arah jalan hanya dibagi dalam dua kategori, yaitu jalan utama dan sekunder yang mengikuti kondisi tanah. Dengan demikian, rumah dan taman umum menghadap ke pemandangan indah lautan di sisi utara.

Baca juga: Perahu Kuno di Rembang Lebih Tua dari Candi Borobudur

Pemukiman di Candi Baru Semarang dibagi berdasarkan kemampuan ekonomi penduduk. Pertama yaitu kampung di lereng bukit bagi kalangan menengah ke bawah. Kedua perumahan elite bagi kalangan ekonomi atas.

Kini, rumah-rumah di Candi Baru Semarang semakin berkembang menjadi kawasan elite. Banyak bangunan lama bergaya Eropa yang sudah direnovasi. Namun, jejak-jejak peninggalan arsitektur Belanda masih terlihat di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya