SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa (Pemdes) Kayuapak, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, bersama Karang Taruna (KT) setempat menyulap jembatan gantung Menjing menjadi destinasi wisata.

Jembatan gantung dari kayu yang selama ini hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua disulap penuh warna warni atau dikenal jembatan pelangi Menjing (JPM).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain itu di lokasi jembatan gantung juga dipercantik dengan penambahan berbagai aksesori seperti perahu bambu (getek), gazebo, dan aneka tanaman bunga.

Koordinator JPM sekaligus Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kayuapak, Heri Hartadi, mengatakan Pemdes berinisiatif menjadikan jembatan gantung di Menjing sebagai salah satu destinasi wisata baru yang bisa dinikmati masyarakat umum.

“Ide awalnya itu saat Pemkab membangun jembatan baru di lokasi Menjing pada Oktober 2018 lalu. Jembatan baru berupa baja menggantikan jembatan kayu yang selama ini digunakan warga,” kata dia kepada wartawan, Senin (28/1/2019).

Sebelum dibangun jembatan baja, warga Menjing dan sekitarnya memanfaatkan jembatan gantung dari kayu untuk sarana transportasi. Jembatan gantung ini hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Lantaran jembatan baja telah rampung dibangun, pemdes kemudian memanfaatkan jembatan gantung sebagai objek wisata. Renovasi dan perbaikan area jembatan gantung dilakukan dengan pengecatan dan penambahan beberapa spot swafoto alias selfie.

Kondisi jembatan gantung penuh warna warni yang berdampingan dengan jembatan baja ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. “Jembatan gantung itu kami namai sebagai jembatan pelangi Menjing. Saat ini warga mulai berdatangan dan berswafoto di sana,” katanya.

Dia mengatakan jembatan pelangi Menjing mulai dikerjakan Desember 2018 lalu. Saat ini pengerjaan wahana wisata JPM sudah mencapai 75% dan harapannya pada 13 Februari mendatang bisa diresmikan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Terkait status kepemilikan atau pengelolaan JPM, dia mengatakan akan dikelola oleh Karang Taruna. “Dengan kondisi alam lahan pertanian dan lingkungan yang mendukung di sana, JPM layak dikunjungi,” katanya.

Salah satu pengunjung Tono, 28, mengatakan pemandangan di JPM yang asri dan alami menjadi daya tarik tersendiri. Jembatan itu melintang di atas aliran Sungai Samin.

“Pemandangannya begitu indah. Jembatannya juga bagus penuh warna-warni sehingga menambah daya tarik tersendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya