SOLOPOS.COM - Mahasiswa menikmati suasana di taman kompleks danau Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Kamis (23/9/2021) saat bunga dari pohon Angsana berguguran. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Setiap tahun menjelang musim penghujan yang biasanya dimulai September atau Oktober, ada pemandangan menarik di kampus pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Sebagian tempat, jalan-jalan, dan trotoar di dalam area kampus yang berlokasi di wilayah Kecamatan Jebres, Solo itu menguning tertutup bunga-bunga yang jatuh dari pohon angsana yang berada di sekitarnya.

Promosi BRI Microfinance Outlook 2024: Menkop UKM Puji Inovasi Pembiayaan UMKM BRI

Pemandangan ini terlihat eksotis. Bahkan sering disamakan dengan pemandangan di tempat lain di luar negeri.

Baca juga: Bejat! Pria 52 Tahun di Karanganyar Cabuli Bocah 7 Tahun Pakai Selang Air

Setelan hamparan yang sudah menguning, embusan angin terus merontokkan bunga-bunga ini dari dahannya. Sehingga suasana di sana pun menjadi lebih menarik. Momen ini sering disamakan dengan musim gugur di negara-negara Eropa.

Dan bagi yang ingin menikmati pemandangan sekaligus berfoto dengan hamparan guguran bunga yang cukup tebal, mereka harus datang pagi-pagi sebelum para petugas kebersihan datang dan menyapu semuanya.

Seperti dikatakan Darsi, 55, salah satu petugas kebersihan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan sekitarnya, ia datang ke kampus sekitar pukul 07.00 WIB untuk menyapu.

“Dari FEB sampai Fakultas Sastra [sekarang Fakultas Ilmu Budaya] ada 10 orang penyapu. Sejak sekitar pukul 07.00 WIB kami akan mulai menyapu jalan, taman, halaman dan sebagainya. Semua sampah kami sapu, termasuk bunga-bunga kuning itu meskipun nanti berjatuhan lagi,” ujar warga Karanganyar ini saat ditemui Solopos.com, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten, Yoni Ternyata Simbol Seks

Namun sayangnya, tidak banyak orang yang bisa menikmati keindahan musim gugur bunga pohon angsana di kampus ini. Sebab, saat ini baru sebagian kecil mahasiswa yang berkegiatan/kuliah di kampus akibat pandemi Covid-19. Sebagian mahasiswa masih kuliah secara daring (dalam jaringan) dari rumah masing-masing.

Di bagian lain, momen musim gugur bunga pohon angsana di UNS ini juga menjadi kenangan manis bagi para alumni, sekaligus menjadi salah satu yang mereka dirindukan.

Soni Rusoni, salah satu alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 1997 mengaku punya kenangan bersama temannya di musim gugur tersebut saat masih kuliah S-I.

“Dulu pagi-pagi jogging di kampus pas jalanannya kuning tertutup bunga yang terus berguguran ditiup angin. Rasanya seperti di luar negeri. Sayangnya dulu belum musim ponsel berkamera, jadi saya tidak berfoto-foto,” ujar alumni UNS asa Tasikmalaya, Jawa Barat ini.

Baca juga: Alasan Wong Sragen Beli Uang Palsu, Ternyata Untuk Balas Dendam ke Dukun

Sementara itu, Koordinator Bidang Media Informasi dan Kerjasama Humas UNS Solo, Dyah Yuni Kurniawati, mengatakan musim gugur bunga pohon angsana di kampus UNS mempunyai daya tarik tersendiri bagi warga UNS maupun masyarakat sekitarnya.

Banyaknya bunga angsana yang berguguran diterpa angin pada sekitar bulan September selalu dinantikan warga UNS Solo. Biasanya banyak mahasiswa dan warga yang memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto dan membuat karya-karya lainnya dengan bunga pohon angsana.

“Ini adalah salah satu aset UNS sebagai kampus terbesar di Solo yang wajib untuk dikunjungi sebagai salah satu wisata kampus yang indah dan penuh ilmu. Bahkan banyak alumni UNS yang merindukan musim gugur bunga angsana di UNS. Bunga angsana mengukir kerinduan kampus tercinta,” ujarnya.

Lebih jauh, ke depan musim gugur bunga pohon angsana ini bisa dikembangkan sebagai wisata kampus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya