SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Di berbagai daerah, bangunan-bangunan unik dunia, termasuk bangunan tujuh keajaiban dunia (The 7 Wonders) dalam bentuk replika dihadirkan sebagai penghias taman.

Daerah itu misalnya Purwokerto yang memiliki Small World dan Tawangmangu (Karanganyar) yang punya Taman Miniatur Dunia New Balekambang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Boyolali juga punya replika tujuh bangunan unik yang masuk dalam The 7 Wonders. Empat di antaranya berada di kawasan Alun-Alun Lor di Kecamatan Mojosongo yakni Candi Borobudur, Masjid Taj Mahal, Spinx, dan, Piramida yang kini masih dalam proses instalasi.

Sedangkan replika tiga bangunan lainnya berada di taman Simpang Asrikanto (Taman Tiga Menara) di Boyolali Kota, masing-masing Menara Eiffel, Menara Pisa, dan Patung Liberty.

Replika bangunan dunia di simpang Asrikanto yang diresmikan Bupati Boyolali Seno Samodro, Kamis (25/10/2018) tersebut diklaim berukuran lebih besar dibandingkan replika serupa di daerah lain.

Replika Menara Eiffel dibangun setinggi 12 meter, Patung Liberty 6 meter, dan Menara Pisa 7 meter. Selain itu replika ini berada di taman tanpa bangunan tinggi lain di sekitarnya sehingga terlihat lebih megah.

Saat ini sudah banyak warga masyarakat yang berswafoto (selfie) dengan latar belakang bangunan itu dan mengunggahnya di media sosial seperti Instagram.

Taman Tiga Menara ini berada Jl Prof. Suharso atau jalan lingkar utara Boyolali, sekitar 500 meter utara Mako Satlantas Polres Boyolali. Bagi pengunjung dari arah barat (Semarang) yang akan ke menara itu bisa menjangkau dari arah Terminal Boyolali berbelok ke utara menyusur jalan Jl. Prof. Suharso sejauh sekitar 750 meter.

Sedangkan pengunjung dari arah timur bisa mengambil rute terdekat via jalan Solo-Boyolali. Sebelum sampai Mako Satlantas, berbelok ke kanan menyusur Jl. Tentara Pelajar hingga Jl. Prof. Suharso, lalu belok kanan lagi dan akan sampai di tujuan.

Dengan replika bangunan terkenal dunia ini, koleksi bangunan ikonik di kabupaten yang dikenal dengan Kota Susu ini bertambah. Sebelumnya, Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga membangun Monumen Tumpeng Merapi di kawasan Tegalwire, Mojosongo, atau depan Monumen Hamong Wardoyo dan Monumen Susu Murni di depan Pasar Boyolali Kota.

Seno berpesan agar masyarakat ikut menjaga keamanan, kebersihan, dan kerapian di sekitarnya. “Saya titip [kepada warga] yang resikan [untuk menjaga kebersihan]. Kalau ada yang mau buka warung di sekitarnya ya silakan saja, tapi tolong dijaga kebersihan dan keindahannya agar taman tidak jadi kumuh,” pesan Seno dalam peresmian yang diselenggarakan malam hari tersebut.

Sementara itu, Kepala DLH Boyolali Totok Eko Y.P. mengatakan akan bekerja sama dengan Satpol PP setempat untuk mengamankan bangunan tersebut dari vandalisme dan perusakan.

“Bangunan taman atau monumen di Boyolali kebanyakan di tempat yang cukup ramai dan minim tembok datar sehingga kemungkinan dicoret-coret sangat kecil. Kami sangat percaya masyarakat Boyolali punya rasa handarbeni terhadap ikon-ikon kebanggaan sendiri. Untuk langkah preventif nantinya ada penjaga dan perawatnya. Selain itu juga ada koordinasi pengamanan dengan pihak Satpol PP,” kata dia, Jumat (26/10/23/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya