Solopos.com, WONOGIRI – Jembatan Nusantara merupakan ikon baru di Wonogiri, Jawa Tengah. Kawasan ini telah dibuka kembali sejak 10 Agustus 2020 setelah sebelumnya sempat ditutup.
Sejak diresmikan pada 17 Februari 2020 lalu, jembatan ini sering menjadi tempat menongkrong maupun berswafoto. Jembatan Nusantara merupakan penanda empat tahun pemerintahan Joko Sutopo-Edy Santosa.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Jembatan yang merupakan bagian jalan lingkar kota (JLK) ini berada di Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Bukan sekadar menjadi infrastruktur penghubung antar-daerah, Jembatan Nusantara memang diharapkan menjadi kawasan atau ikon baru Kabupaten Wonogiri.
Pura-Pura Muntah, 2 Penumpang Bawa Kabur Mobil Carteran di Wonogiri
Kawasan Jembatan Nusantara dinilai potensial dijadikan tempat rekreasi warga. Warga sering memadati area jembatan dan sekitarnya setiap sore. Paling ramai pada Sabtu sore dan Minggu pagi. Kondisi itu menciptakan simpul ekonomi baru. Banyak pedagang mendapat berkah atas fenomena tersebut.
Tempat ini sempat ditutup akibat lonjakan kasus Covid-19. Namun, sekarang telah dibuka kembali dan warga diharapkan menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke sana.
Antarkan Bajo Daftar Pilkada Solo 2020, Ribuan Pendukung Bawa Poster “Kami Bukan Boneka”
Seteleh dibuka kembali, pengunjung diharapkan tetap mentaati dan menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker dan tetap menjaga jarak. Jangan sampai berkerumun di daerah Jembatan Nusantara.
Untuk melakukan pengawasan, ada sukarelawan yang berjaga di daerah sana. Mereka akan mengingatkan warga agar berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
Untuk pesepeda atau pegowes, yang sebelumnya hanya boleh melintas Jalan Lingkar Kota dan tidak boleh berhenti di jembatan, kini juga sudah diperbolehkan untuk beristirahat di kawasan jembatan tersebut.