SOLOPOS.COM - Desa Wisata Ketenger (Instagram/@banyumas24jam)

Solopos.com, BANYUMAS — Liburan ke Eropa, salah satunya mengunjungi Swiss yang dikenal dengan panorama alam khas pedesaan menjadi impian banyak orang. Tapi tak perlu jauh-jauh, Anda bisa menikmati wisata seperti di Swiss dengan berkunjung ke Desa Wisata Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Swiss adalah negara di Eropa yang secara geografis berada di antara tengah, barat, dan selatan. Kondisi geografis ini membuat Swiss menjadi negara landlocked atau negara yang terkunci dengan negara-negara tetangga sekitarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Asale Bumiayu, Bumine Wong Ayu yang Siap Berpisah dari Brebes

Meski tidak memiliki laut, potensi wisata Swiss lebih menonjolkan pada suasana alam khas pedesaan yang identik dengan pemandangan pepohonan yang asri, latar Pegunungan Alpen yang puncaknya diselimuti salju dan aliran sungai yang jernih.

Akan tetapi untuk menikmati panorama itu Anda tidak perlu jauh-jauh ke Swiss, karena konsep tersebut sudah ada di desa wisata kawasan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Desa wisata tersebut dinamakan Desa Wisata Ketenger yang berlokasi di lereng Gunung Slamet, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Ilustrasi Desa di Swiss
Ilustrasi Desa di Swiss (Instagram/@saltysoulsurfer)

Baca juga: Ketan Gudig Khas Temanggung, Kuliner Nyentrik Tapi Laziz

Dilansir  dari situs Kemendesa.go.id, Kamis (10/3/2022), Desa Wisata Ketenger dikenal memiliki panorama alam yang asri khas pedesaan seperti Swiss. Bedanya, pemandangan alam yang hijau menyejukkan mata di sana berasal dari Gunung Slamet yang memukau. Selain itu terdapat juga banyak curug atau air terjun mini yang mengalir di sekitar Desa Wisata Ketenger ini.

Selain menikmati pemandangan alam khas pedesaan seperti di Swiss, pengujung juga dapat menikmati beberapa kesenian tradisional, seperti kesenian ebeg atau kuda lumping di Desa Wisata Ketenger. Kesenian ini merupakan atraksi menunggang kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Selain itu, desa wisata ini juga menyimpan situs-situs peninggalan zaman kolonial berupa rel lori yang pernah digunakan sebagai pengangkut hasil hutan zaman pemerintahan Hindia Belanda. Lokasi desa wisata ini hanya memakan waktu 45 menit perjalanan dari Kota Purwokerto, pusat Kabupaten Banyumas.

desa wisata ketenger Curug Bayan (Instagram_@curug_bayan)
Curug Bayan, salah satu curug yang mengalir di Desa Wisata Ketenger (Instagram/@curug_bayan)

Baca juga: Mitos Nikah Langgeng di Waduk Malahayu Tinggalan Belanda di Brebes

Rute perjalanan menuju Desa Wisata Ketenger bisa melalui jalan raya Padamara, hingga bertemu tugu pertigaan, kemudian belok kanan. Setelah bertemu pertigaan besar Pabuaran, belok kanan menuju Baturraden. Sebelum tanjakan ke Terminal Baturraden ada gapura di sisi kiri jalan dan nantinya akan bertemu Desa Ketenger.

Untuk masuk di kawasan Desa Wisata Ketenger ini, pengunjung hanya membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang saja. Namun harga tiket tersebut belum termasuk akses masuk ke kawasan curug yang ada di sekitar desa wisata. Pengunjung masih harus membayar tiket masuk curug mulai dari Rp7.000 per orang.

Sedangkan untuk jam operasional, Desa Wisata Ketenger ini buka setiap hari dari jam 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Disediakan juga tempat-tempat penginapan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam dan subuh di Desa Ketenger yang tentunya akan menawarkan panorama alam yang lebih indah dan menarik lagi, salah satunya adalah pemadangan matahari terbit atau sunrise.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya