SOLOPOS.COM - Ilustrasi Waskita Beton Precast (WSBP). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Optimistis menghadapi 2023 ini, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) membidik target kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun atau tumbuh sekitar 100 persen sampai 150 persen.

Sebelumnya, WSBP mengantongi raihan nilai kontrak baru senilai Rp1,53 triliun sepanjang 2022.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Direktur Rekayasa dan Pengembangan WSBP Bambang Dwi Wijayanto mengatakan perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun atau meningkat hingga dua kali lipat dari capaian 2022.

“Dalam mencapai target tersebut pertama WSBP akan fokus untuk masuk pada proyek yang ada dalam Waskita Group. Kemudian, WSBP juga akan masuk pada segmen kontrak dari pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta domestik, dan bahkan luar negeri.

“Segmen tersebut dikatakan menjadi kunci pertumbuhan kontrak di 2023,” ujarnya dalam m Konferensi Pers Public Expose Insidentil 2023 PT Waskita Beton Precast Tbk, pada Rabu (15/3/2023), secara virtual.

Sementara itu, Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengatakan perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun. Pertumbuhan ini akan ditopang oleh segmen penjualan beton pracetak, readymix, dan jasa konstruksi.

“Tahun 2023 ini kami targetkan dari pendapatan sekitar Rp2,3 triliun,” ujar Asep.

Dijelaskan, WSBP menyoroti setidaknya enam kontrak yang berkontribusi besar terhadap capaian kontrak baru sepanjang 2022.

Kontrak-kontrak tersebut di antaranya adalah pekerjaan konstruksi Pile On Slab KAPB senilai Rp153 miliar, dan proyek Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajak-Balaraja senilai Rp126 miliar.

Kemudian ada proyek JTTS Tebing Tinggi-Serbelawan Seksi 4 senilai Rp41 miliar, proyek Jalan Tol Cibitung Cilincing Project Seksi 2 senilai Rp39 miliar, proyek Jalan Layang Sekip Ujung Palembang Rp31 miliar, proyek Jalan Tol Indrapura-Kuala Tanjung Seksi 2 senilai Rp18 miliar.

Berdasarkan segmentasi pasar, sebanyak 68 persen dari kontrak baru WSBP berasal dari internal, dan sebanyak 32 persen berasal dari eksternal. Lalu, berdasarkan segmen pelanggan pihak swasta berkontribusi hingga 46 persen, BUMN.BUMD 35 persen, dan pemerintah 19 persen.

Asep juga menjelaskan WSBP menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp80 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung proyek Ibu Kota Negara (IKN), maintenance gedung, dan sedikit penyelesaian tanah.

“Intinya capex memang kami selektif hanya untuk capex-capex yang menunjang dari sisi produktivitas,” katanya. Mengenai opsi pendanaan, WSBP akan menyeimbangkan likuiditas dengan menyasar proyek dengan skema pembayaran progress payment. Melalui skema ini nantinya dalam kontrak baru akan terdapat uang muka untuk proses pengerjaan.

Di sisi lain,  PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berharap pembukaan suspensi sahamnya akan dilakukan pada pekan depan.

Asep Mudzakir mengatakan setelah WSBP beraudiensi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), ada dua syarat suspensi saham bisa dibuka. Pertama adalah ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan (PWA), dan menggelar Public Expose insidentil.

Dua persyaratan tersebut sudah dilakukan. Langkah berikutnya adalah WSBP akan menyampaikan bukti dokumen pelaksanaan dua syarat tersebut kepada BEI.

“Harapan kami ke depan dari sisi suspensi saham ini dapat dibuka paling tidak di minggu depan lah ya, kalau kita estimasikan,” jelas Asep.

Di sisi lain Asep juga mengatakan WSBP menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir Triwulan II-2023.

“Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp1,52 triliun. Sementara itu sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap mulai akhir Maret ini,” terangnya.

Dia juga mengatakan total utang yang direstrukturisasi mencapai Rp8,8 triliun. Dalam utang tersebut terdapat utang obligasi sebanyak Rp2 triliun, utang vendor Rp2,2 triliun, dan sisanya merupakan utang bank.

Setelah suspensi saham dibuka, manajemen WSBP akan melakukan perhitungan VWAP (Volume Weighted Average Price) selama 45 hari. Setelahnya akan diakhiri dengan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk menentukan berapa nilai saham yang akan diterima masing-masing vendor.

“Akhir Juni 2023 kami harapkan semua sudah dapat selesai,” tuturnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, FX Poerbayu Ratsunu yang juga hadir pada kesempatan itu berharap semua proses berjalan lancar dan saham WSPB bisa segera diperdagangkan kembali dengan tetap memperhatikan tata kelola yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya