INACRAFT 2013 : Dinkop Solo Catat Transaksi UKM Solo di Inacraft Capai Rp300 Juta

SOLO — Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2013, yang diselenggarakan 24-28 April lalu di Jakarta, dinilai mampu mendongkrak nilai omzet dan memperluas jaringan ekspor pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kreatif.

Dari Solo, Dinas Koperasi dan UMKM mencatat selama ajang Inacraft 2013 berlangsung telah terjadi transaksi langsung berkisar Rp300 juta.  Itu hanya dari UKM yang ikut pameran dan difasilitasi Dinkop UMKM. Belum UKM lain yang pameran dengan difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) atau asosiasi usaha kerajinan tangan lainnya.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Kepala Dinkop UMKM, Nur Hariyani, menyampaikan Dinkop dan UMKM membawa delapan UKM di pameran Inacraft 2013.

“Kami sebenarnya tidak mematok target transaksi. Tapi harapannya UKM ini bisa memperluas jaringan usahanya. Apalagi Inacraft ini diikuti buyer-buyer potensial tidak hanya dari domestik tetapi juga asing,” kata Nur, di ruang kerjanya, Jumat (10/5/2013).

Dia juga melihat, setelah pameran banyak sekali repeat order yang diterima pelaku UMKM. Ini artinya, pameran tersebut memberikan dampak positif terhadap kenaikan omzet UKM. “Kegiatan pameran semacam ini sangat dibutuhkan pelaku UKM agar akses pasar bisa lebih terbuka.” Dia mengatakan, buyer asal Malaysia menjadi salah satu pasar yang sangat potensial bagi produk UKM Solo. Karena, Malaysia banyak yang melirik kerajinan topeng dan batik asal Solo.

Perajin kain lukis yang juga peserta Inacraft 2013, Yani Mardiyanto, juga mengakui kenaikan omzet pascapameran Inacraft 2013 melonjak hingga 200%. “Hasilnya luar biasa. Dan transaksi langsung di pameran jauh di atas ekspektasi kami,” kata Yani.

Memang, diakui Yani, pembeli produk kain lukis yang dia bawa masih dari buyer domestik, seperti Lampung, Palangkaraya, Banjarmasin dan Jakarta. Untuk luar negeri, kata dia, lebih banyak berminat pada produk kain batik.