SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI – Mengelola sekolah, terlebih sekolah swasta berbasis agama, yang baru berdiri tak mudah. Belum adanya kesadaran warga atas pentingnya penanaman nilai-nilai religiusitas kepada anak menjadi kendala. Kondisi itu membuat masyarakat pada awal 2000 masih belum banyak melirik sekolah berbasis agama. Namun, dengan kerja keras, Imron Rosidi, mampu menjawab tantangan itu. Sekolah yang dipimpinnya, SMK Muhammadiyah 5 (Muhima) Purwantoro, Wonogiri, kini terus berkembang menjadi sekolah yang diminati.

Lelaki berusia 45 tahun itu memimpin SMK Muhima Purwantoro sejak sekolah diresmikan 2 Mei 2001 silam. Pada tahun pertama sekolah hanya mendapatkan 51 siswa. Siswa yang masuk pada tahun kedua menurun menjadi 40 orang. Bahkan, pada tahun ketiga hanya mendapatkan 12 siswa. Jumlah siswa semakin menurun karena saat itu belum ada siswa yang lulus, sehingga masyarakat belum mengetahui kualitas lulusan. Setelah kelas XII lulus dan lulusan mayoritas bisa langsung bekerja di perusahaan, masyarakat mulai memperhitungkan SMK Muhima Purwantoro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada tahun keempat, siswa baru yang masuk langsung naik menjadi 40 orang. Awalnya kami hanya membuka satu jurusan, yakni TKR [Teknik Kendaraan Ringan]. Kemudian berkembang dan sekarang kami punya tiga jurusan, yakni TKR, TBSM [Teknik dan Bisnis Sepeda Motor], dan TB [Tata Busana]. Beberapa tahun terakhir kami mendapatkan siswa baru rata-rata 150 orang,” ucap bapak satu anak itu saat dihubungi , belum lama ini.

Menurut dia perlu perjuangan keras untuk mencapai titik tersebut. Kuncinya terletak pada kemauan, komitmen teguh dalam menanamkan nilai agama, dan inovasi. Suami Puji Rahayu tersebut berjuang keras agar bisa bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengoptimalkan penyaluran lulusan ke pasar kerja. Dari upaya itu lahir kerja sama dengan Sritex, Danrilis, Delta Marlin, Liebra Permana, Nesia Pan Pacific, Astra Honda Motor, Astra Daihatsu Motor, dan sebagainya.

“Dengan kerja sama itu setiap tahun SMK Muhima Purwantoro bisa menyalurkan mayoritas lulusan ke dunia kerja. Kepercayaan masyarakat pun meningkat, sehingga sekolah kami bisa berkembang seperti sekarang,” imbuh warga Lingkungan Sanggrong, Kelurahan Tegalrejo, Purwantoro, itu. Konsistensi sekolah dalam memberikan pelajaran berbasis agama menjadi poin positif. Bagi Imron memberikan materi agama pada anak sama halnya berdakwah. Melalui hal itu dia ingin berkontribusi menanamkan akhlak yang baik kepada generasi bangsa. Hal itu penting agar kelak mereka menjadi pemimpin keluarga, masyarakat, dan negara yang amanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya