SOLOPOS.COM - Pedagang menata kepala cangkul impor asal Tiongkok yang dijual di salah satu toko pertanian di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (1/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA -- Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) akhirnya angkat bicara terkait dengan impor cangkul yang disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Ketua Umum BPP GINSI Anthon Sihombing tak menampik bahwa sebagian cangkul yang dipasarkan di Indonesia merupakan produk impor. Namun, dia menegaskan bahwa impor cangkul tersebut tidak dilakukan oleh anggota GINSI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Impor cangkul itu memang banyak, tetapi bukan [dilakukan oleh] anggota kami, itu di luar GINSI," katanya seusai audiensi dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Lebih lanjut, Anthon menyebut seharusnya pihak-pihak terkait mawas diri setelah pernyataan Presiden Jokowi soal impor cangkul. Menurutnya, tidak mungkin seorang kepala negara menyinggung hal tersebut apabila dampaknya tidak besar terhadap masyarakat.

"Kalau Presiden Jokowi yang ngomong itu berarti kan imbasnya sudah ke mana-mana. Kalau sudah ngomong begitu artinya kan memang impor cangkul itu sedemikian banyaknya, semuanya harus mawas diri lah," ujarnya.

Jokowi Jengkel Cangkul Impor, Menteri Perindustrian Berkilah Cuma Masalah Teknis

Anthon menambahkan pihaknya siap membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan impor cangkul. Dia menyebut pihaknya siap membantu pemerintah memerangi importir bodong dan melakukan pendataan terhadap importir di Tanah Air.

"Kami siap membantu pemerintah, kami mitra strategis pemerintah bukan oposisi," tegasnya.

Impor cangkul menjadi perbincangan setelah disinggung oleh Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pada kesempatan tersebut dia meminta agar LKPP memprioritaskan barang produksi dalam negeri ketimbang barang impor.

Titiek Soeharto Serang Jokowi: Cangkul Saja Diimpor

"Misalnya urusan pacul, cangkul, masak masih impor? Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita, kamu buat pacul tahun depan. Saya beli ini puluhan ribu cangkul," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya