SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Batalnya impor beras dari Thailand ke Indonesia dikhawatirkan memicu terjadinya kenaikan harga beras meski tidak dalam waktu dekat.

“Kalau untuk waktu dekat belum, tapi efeknya baru akan terasa pada Februari mendatang dengan terjadinya kenaikan harga beras di pasar,” ujar Kepala Divisi Regional Bulog DIY, Darsono Imam Yuwono, kemarin.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Darsono mengatakan, kenaikan harga mungkin terjadi karena pasokan beras dari Bulog berkurang. Terlebih, musim kemarau yang panjang yang bisa menyebabkan penurunan produktivitas padi.

“Stok di Bulog secara nasional mencapai 750.000 ton ditambah impor dari Vietnam sebesar 500.000 ton cukup untuk lima bulan sampai Februari mendatang,” terangnya.

Menurut dia, stok beras Bulog DIY di gudang mencapai 7.500 ton cukup hingga Desember mendatang dan tamabahan dari Jawa Timur sebanyak 6.000 ton yang cukup hingga Maret tahun depan.

“Kebutuhan untuk Oktober sudah kami salurkan. Tiap bulan kami salurkan 3.000 ton untuk kebutuhan di DIY,” imbuhnya.

Mengenai keinginan Menteri Pertanian agar Bulog bisa lebih banyak menyerap beras, Darsono mengungkapkan pihaknya terus berupaya membeli beras petani. Namun dengan harga di pasaran yang lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP), Bulog cukup kesulitan.(Harian Jogja/Intaningrum)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya