SOLOPOS.COM - Unjuk rasa berujung ricuh di DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019). [Antara-Harianto]

Solopos.com, JAKARTA — Kematian Muhammad Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, yang akibat tertembak saat mengikuti aksi demonstrasi, menjadi duka bagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan bela sungkawa yang mendalam.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu turut menyampaikan bela sungkawa dan mengajak keluarga besar angkatan muda Muhammadiyah memanjatkan doa terbaik bagi almarhum. Din merupakan salah satu tokoh alumni IMM.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT agar almarhum memperoleh khusnul khatimah,” ujar Din dalam keterangan tertulis yang dirilis muhammadiyah.or.id, Kamis (26/9/2019).

Din menyesalkan tindakan represif yang kembali ditunjukkan aparat. Menurutnya, kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo itu merupakan musibah dan tragedi bagi demokrasi Indonesia. Din menegaskan dirinya mendesak adanya pengusutan yang jujur dan transparan dalam kasus ini.

Selain mendesak Polri mengusut kematian Randi, Din Syamsuddin juga mendesak tim internal Muhammadiyah untuk melakukan autopsi agar tidak menimbulkan fitnah ke publik.

Lebih lanjut, Din mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakukan tindakan anarkisme. “Serta selalu kompak dalam menegakkan amar maruf nahi munkar,” pungkasnya.

Dilansir Suara.com, Kepala Ombudsman RI perwakilan Sultra Mastri Susilo mengatakan Randi sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dr R Ismoyo (Korem) pukul 15.30 WITA dalam keadaan hidup. Mastri mengatakan, lantaran peluru bersarang di dada sebelah kanan, akhirnya nyawa Randi tak dapat diselamatkan.

“Lima belas menit setelah dirawat, tepatnya 15.45 langsung dinyatakan meninggal dunia. Kami tidak tahu dari jurusan mana anak ini karena informasinya simpang siur. Pelurunya juga belum kami ketahui, ini akan kami selidiki,” ungkap Mastri seperti diberitakan media daring lokal yang dilansir Suara.com.

Mastri mengemukakan, insiden tersebut diduga akibat kesalahan prosedur dari kepolisian. Untuk saat ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Irwasda Polda Sultra untuk menyelidiki pelaku penembakan.

Selain Randi, satu mahasiswa lain alami luka kritis di bagian kepala dan dirujuk di rumah sakit Bahteramas. Korban kritis tersebut diketahui bernama La Ode Yusuf Badawi, mahasiswa Fakultas Teknik UHO. Yusuf terkenan hantaman aparat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya