SOLOPOS.COM - Rehani, sedang menyelesaikan pesanan sebanyak 1500 lampion dari Jakarta di Istana lampion, Widuran, Solo, Selasa (2/1/2018). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Pengrajin lampion di Solo banjir pesanan.

Solopos.com, SOLO—Pengrajin lampion di Kota Solo mulai kebanjiran  pesanan jelang perayaan Hari Raya Imlek. Bahkan, order sudah datang kepada para pengrajin sejak November 2017 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik usaha lampion, Istana Lampion, Asih Safitri, mengatakan sudah dua bulan ini kiosnya  kebanjiran order menjelang Imlek. Bahkan, sejak November 2017 pesanan lampion terus mengalir dari mulut konsumen. (baca: TAHUN BARU IMLEK : Menengok Proses Pembuatan Jodang ala Lojigandrung dan Monjari di Kampung Balong)

Ekspedisi Mudik 2024

“Lampion-lampion ini dibuat sendiri oleh pengrajin kami. Kalau dihitung sejak November, ada mungkin 1.000-an lampion yang dipesan. Tapi, akhir-akhir ini intensitas pesanannya semakin tinggi. Dalam sehari ada 50-100 pesanan yang masuk,” kata Asih saat ditemui wartawan, Senin (22/1/2018).

Menurutnya, setiap Imlek Istana Lampion tersebut selalu kebanjiran pesanan. Hal tersebut diakui Asih sebagai siklus tahunan yang terus terjadi. Dia mengatakan permintaan lampion menjelang Imlek sedang tinggi-tingginya selama empat tahun terakhir.

“Yang pesan kebanyakan bukan etnis Tionghoa. Ada yang dari hotel, restoran, dan perseorangan. Mungkin karena gebyar perayaan Imlek sudah semakin diterima jadi hiasan-hiasan Imlek juga dipesan oleh banyak kalangan,” imbuhnya.

Lampion-lampion tersebut dijual mulai Rp25.000 hingga Rp300.000 tergantung jenis dan ukuran. Untuk perayaan Imlek, jenis lampion yang paling banyak dipesan adalah lampion bulat berwarna merah dengan rumbai di bawahnya.

Di sisi lain, saking banyaknya pesanan, jumlah pengrajin di Istana Lampion turut ditambah. Pada hari biasa, ada empat pengrajin lampion yang membuat lampion. Namun demikian, sekarang ada enam sampai tujuh pengrajin lampion setiap harinya.

“Soalnya permintaan naik tiga kali lipat. Dalam sehari, satu orang bisa menyelesaikan rata-rata 20 buah lampion,” ungkapnya.

Tak hanya lampion yang laris manis saat Imlek. Penyelenggaran pernikahan ketika hari raya ini juga banyak diminati.

Pemilik wedding organizer Mei Collections, Yoan Avianto, mengatakan shio anjing pada Imlek kali ini dirasa cukup baik bagi etnis Tionghoa untuk melangsungkan pernikahan. Menurutnya, shio menjadi perhitungan bagi etnis Tionghoa dalam melangsungkan pernikahan.

“Tahun ini kebetulan shionya anjing dan dirasa cukup baik bagi sebagian besar etnis Tionghoa karena anjing memang setia. Kalau shio macan, naga, dan sejenisnya dianggap sedikit galak. Untuk tahun ini, permintaan pesta pernikahan meningkat sekitar 50% hingga 60%,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya