SOLOPOS.COM - Pekerja memasang lampion untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2017 di depan Pasar Gede Solo, Senin (2/1/2017). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Imlek 2017, kawasan sekitar Pasar Gede dipercantik untuk menyambut Tahun Baru Imlek.

Solopos.com, SOLO — Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Solo pada 2017 dipastikan lebih semarak dibanding tahun sebelumnya. Hal itu tak lepas dari bertambahnya jumlah lampion yang akan dipasang Panitia Bersama Solo Imlek 2017 di kawasan Pasar Gede.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tahun ini, panitia akan memasang 5.000 lampion untuk menghiasi kawasan Pasar Gede. Sementara tahun lalu, panitia memasang 3.000 lampion.  Pemasangan lampion dilakukan sejak sepekan lalu.

Pantauan Solopos.com, lampion-lampion berwarna merah sudah terpasang di beberapa tempat di sekitar Pasar Gede. Lampion-lampion juga sudah terpasang di Klenteng Tien Kok Sie.

Ketua Panitia Bersama Solo Imlek 2017, Sumartono Hadinoto, saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Kamis (5/1/2017), mengatakan agenda Imlek 2017 atau Tahun Ayam Api akan lebih semarak karena panitia memasang 5.000 lampion dari ujung Gladak sampai Pasar Gede.

Panitia menargetkan pemasangan lampion selesai pada 17 Januari 2017. “Panitia juga menyiapkan lampion berbentuk 12 shio dalam tradisi Tiongkok serta lampion Dewa Uang. Kami juga membikin enam lampion berbentuk ayam sebagai lambang Ayam Api yang akan kami tempatkan di bundaran dekat Patung Slamet Riyadi. Masyarakat bisa berfoto di sana,” terang dia.

Panitia bekerja sama dengan panitia Grebeg Sudiro seperti tahun-tahun sebelumnya. Acara Festival Imlek 2017 juga bakal dimeriahkan dengan aksi sumbang darah, pertunjukan barongsai, perayaan imlek bersama di Balai Kota Solo, pemecahan rekor Muri dengan kaligrafi aksara Jawa sepanjang 500 meter, serta pesta kembang api pada malam Tahun Baru Imlek.

Ia berharap perayaan Imlek tahun ini bisa memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Solo. Panitia sudah bekerja sama dengan PHRI, Asita dan Indonesia Marketing Association Chapter Solo untuk menjual paket wisata Imlek.

“Harapannya, tahun ayam api memberi dampak positif bagi ekonomi di Soloraya dan semuanya. Kami ingin wong Solo bangga sebagai wong Solo. Tapi Solo harus membanggakan dan yang bisa membuat Solo membanggakan ya wong Solo,” ungkap dia.

Sementara itu, jemaat Klenteng Tien Kok Sie, Agus Hartono, mengatakan umat Klenteng Tien Kok Sie melakukan ritual membersihkan patung dewa-dewi (Rupang) di altar depan, Kamis. Ritual itu akan dilanjutkan pada Jumat untuk membersihkan patung dewa-dewi di altar belakang.

“Ini persiapan acara sembahyang Pao Oen [mohon keselamatan]. Kami berharap mendapat kesehatan, rezeki berlimpah di tahun Ayam Api. Kalau sepanjang tahun ini ada kesalahan  dan dosa mohon kepada Tuhan untuk diampuni,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Klenteng Tien Kok Sie, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya