SOLOPOS.COM - Para siswa-siswi SD Kuncup Melati Semarang menunjukkan kue keranjang yang mereka peroleh dari para guru, Selasa (17/1/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Tahun Baru 2568 Imlek di Semarang diwarnai pembagian kue keranjang bagi para siswa di SD Kuncup Melati.

Semarangpos.com, SEMARANG – Salah satu ciri khas perayaan Tahun Baru China sesuai tarikh Imlek adalah kue keranjang. Kue berbentuk bulat itu kerap dijumpai baik jelang atau saat perayaan Tahun Baru 2568 Imlek di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan tak jarang menjelang perayaan Tahun Baru 2568 kue berwarna cokelat ini kerap dibagi-bagikan secara cuma-cuma, seperti yang terjadi di SD dan SMP Kuncup Melati di Gang Lombok No. 60, Semarang, Selasa (17/1/2017).

Para guru di sekolah itu membagikan kue keranjang kepada para siswa. Ada sekitar 211 siswa SD Kuncup Melati yang mendapat kue yang memiliki tekstur lengket dan rasa manis itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Para siswa itu pun mengaku senang mendapat kue keranjang secara cuma-cuma. Apalagi, kue itu hanya bisa diperoleh setahun sekali.

“Senang bisa dapat kue keranjang karena rasanya enak dan manis,” tutur salah seorang siswa, Jovina Tiara Ardhi Ningtyas, saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela acara.

Ketua Yayasan Khong Khaw Iwee yang menaungi Yayasan Pendidikan Kuncup Melati, Wong Aman Gautama Wangsa, mengatakan kegiatan membagikan kue keranjang kepada para siswa itu sudah menjadi agenda rutin sekolah tiap tahun.

“Dengan membagikan kue keranjang kami berharap filosofi dari kue ini bisa diserap dan diamalkan oleh para siswa,” ujar Wong Aman seusai membagikan kue keranjang pada para siswa.

Wong Aman menyebutkan ada banyak nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kue keranjang. Rasanya yang manis memberikan nasehat agar yang memakannya bisa tutur kata yan manis alias sopan.

“Bentuknya yang bulat dan tekstur yang lengket menggambarkan persatuan yang bulat dan kental sehingga sulit dipisahkan. Itu yang ingin kami ajarkan dari acara ini,” beber Wong Aman.

Acara bagi-bagi kue keranjang ini ditutup dengan lagu berbahasa mandarin berjudul Ma Yi He Hong Bao atau yang artinya Semut dan Amplop Merah yang dinyanyikan siswa-siswi SD Kuncup Melati.

Guru mata pelajaran Bahasa Mandarin, Ina Rotussalam, menyebutkan lagu itu bercerita tentang perayaan Imlek, di mana yang merayakan ada yang mendapat amplop merah atau yang akrab disebut ang pao dan ada yang tidak.

“Bagi yang tidak mendapatkan janganlah berkecil hati. Sementara, yang dapat hendaknya berbagi dengan teman yang tidak mendapatkan amplop merah itu,” tutur perempuan berparas cantik itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya