SOLOPOS.COM - Warga melewati hiasan lampion yang terpasang di sekitar kawasan Pasar Gede, Solo, Senin (6/1/2014). Dekorasi tersebut untuk menyambut tahun baru Imlek yang jatuh pada 31 Januari 2014. (JIBI/Solopos/Maulana Surya)

Imlek 2016, pengunjung di kawasan Pasar Gede menyayangkan hilangnya puluhan lampion.

Solopos.com, SOLO–Puluhan lampion Imlek yang dipasang menghiasi kawasan Pasar Gede raib. Hilangnya lampion itu diduga akibat ulah tangan jahil tak bertanggung jawab.

Promosi Sukomulyo Gresik Pemenang Desa BRILiaN Kategori Pengembangan Wirausaha Terbaik

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu (10/2/2016), lampion hilang terlihat di deretan bagian bawah yang terpasang di sekitar jembatan Pasar Gede. Salah satu pengunjung dari Sukoharjo, Fajar Sari menyayangkan banyaknya lampion yang hilang. Padahal ia bersama keluarganya datang untuk berfoto ria. Namun sayangnya banyak lampion yang kini kondisinya raib. “Kalau buat foto-foto kan jadi jelek,” keluhnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Henry Susanto membenarkan banyaknya lampion yang hilang. Sedikitnya ada 50-an lampion raib diduga akibat ulah tangan jahil. Pihaknya menginventarisasi raibnya lampion terjadi saat malam Tahun Baru Imlek, Minggu (7/2/2016) malam sampai Senin (8/2/2016) dini hari lalu. Terutama, lampion yang dipasang rendah di sekitar Jembatan Pasar Gede. Ia tak menyangka pemasangan lampion itu dimanfaatkan tangan-tangan jahil.

“Mungkin ada yang sengaja diambil. Paling banyak lampion hilang itu yang ada di jembatan Pasar Gede,” katanya.

Henry juga menduga banyaknya lampion yang rusak dan akhirnya terjatuh. Biasanya lampion rusak ini diambil dan diamankan oleh juru parkir (jukir) sekitar. Kebanyakan lampion jatuh gara-gara pengunjung asyik berfoto ria dengan memegang lampion. Henry tak bisa berbuat banyak dengan ulah para pengunjung tersebut.

“Kami kan tidak bisa melarang mereka berfoto. Kalau rusak ya sudah mau bagaimana lagi,” katanya.

Sebenarnya, Henry menuturkan jukir di kawasan Pasar Gede sering kali mengingatkan warga yang datang untuk tidak memegang lampion saat berfoto. Namun kebanyakan mengabaikannya sehingga lampion rusak dan terjatuh. Hingga saat ini, Henry mengatakan masih banyak masyarakat yang datang untuk menikmati keindahan lampion di Pasar Gede. Mereka bahkan tidak hanya berasal dari Solo, tapi juga dari daerah di luar Solo. Rata-rata mereka yang datang berfoto dengan berlatarbelakang lampion tersebut.

“Kami berencana mengganti lampion yang hilang. Karena lampion dipasang sampai peringatan Cap Go Meh pada Selasa (23/2/2016) nanti,” katanya.

Ditanya mengenai biaya pemasangan lampion, Henry mengatakan satu lampion bisa memakan biaya Rp30.000. Henry mengimbau kepada warga untuk ikut merawat lampion, dan jangan sampai merusaknya.

“Tahun depan nanti kita kreasikan lagi pemasangan lampionnya. Jadi tiap tahun tidak sama. Masyarakat pun tidak bosan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya