SOLOPOS.COM - Puluhan santri dari sejumlah negara mengikuti sosialisasi izin tinggal keimigrasian yang diselenggarakan Kantor Imigrasi Wonosobo di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2019). (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Puluhan santri dari sejumlah negara yang menuntut ilmu di beberapa pondok pesantren di wilayah Magelang, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2019), mengikuti sosialisasi izin tinggal keimigrasian yang diselenggarakan oleh Kantor Imigrasi Kelas II non-TPI Wonosobo.

"Kegiatan ini kita selenggarakan dalam rangka memberikan pemahaman terhadap aturan keimigrasian terutama kepada santri-santri asing," kata Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Wonosobo di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui sosialisasi itu, katanya, dijelaskan kepara para santri asing apa yang harus mereka lakukan selama mengikuti pendidikan di wilayah Indonesia, khususnya di Magelang. Dijelaskan soal proses masuk, perpanjangan kartu izin tinggal terbatas, dan apa yang menjadi kewajiban mereka selanjutnya.

Ekspedisi Mudik 2024

"Sosialisasi ini perlu kami lakukan karena pemahaman mereka tidak seragam, tidak semuanya tahu sehingga berdampak terhadap santri dan penjamin juga, karena efeknya terhadap denda dan denda itu saat ini sangat mahal Rp1 juta/hari," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Kantor Imigrasi Wonosobo melakukan sosialisasi untuk penyebaran pemahaman agar para santri itu tidak sampai terkena sanksi, baik administratif maupun sanksi denda. "Alhamdulillah selama ini tidak ada yang terkena sanksi, apalagi santri-santri asing di Magelang ini sangat tertib dan selalu berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Kemenag," katanya.

Ia mengakui sampai saat ini belum pernah terjadi pelanggaran. Namun demikian Kantor Imigrasi selalu mengingatkan agar mereka tidak lupa dan para santri merasa aman dan nyaman melakukan pendidikannya di wilayah kerja Kantor Imigrasi Wonosobo.

Ia mengatakan untuk wilayah Kabupaten Magelang ada sekitar 190 santri asing, antara lain dari Malaysia, Myanmar, Kamboja, Filipina, dan Thailand. Ia menyebutkan yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 50 santri, yakni dari Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Krincing, Secang, Magelang dan Pondok Pesantren Al Munir, Pangkat, Tegalrejo, Magelang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya