SOLOPOS.COM - PENYELAMATAN -- Personel penolong Australia menaiki pesawat untuk menuju Pulau Christmas guna membantu upaya pencarian dan pertolongan para korban tenggelamnya kapal yang ditumpangi imigran gelap di perairan Samudera Hindia di perbatasan Indonesia dan Australia, Kamis (21/6/2012). (news.com.au)

PENYELAMATAN -- Personel penolong Australia menaiki pesawat untuk menuju Pulau Christmas guna membantu upaya pencarian dan pertolongan para korban tenggelamnya kapal yang ditumpangi imigran gelap di perairan Samudera Hindia di perbatasan Indonesia dan Australia, Kamis (21/6/2012). (news.com.au)

CANBERRA – Angkatan Laut Indonesia dan Australia meluncurkan misi penyelamatan terhadap sekitar 200 orang pencari suaka di sebuah perahu yang terbalik di kawasan perairan antara kedua negara, Kamis (20/6). Puluhan orang dikhawatirkan tewas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perahu yang hendak menuju Australia itu terbalik sekitar 200 km utara wilayah Pulau Christmas, Australia, dan pada jarak yang sama di selatan perairan Indonesia. Dalam pernyataannnya, Layanan Bea Cukai Australia menyebut kapal itu mengangkut sekitar 200 orang, namun belum jelas dari mana asal mereka. “Ada sekitar 40 orang berdiri di lambung kapal dan sisanya di air,” ujar Komisaris Polisi Karl O’Callaghan dari Negara Bagian Australia Barat, seperti dilansir yahoonews. “Beberapa laporan awal menunjukkan hingga 75 orang mungkin telah tewas tenggelam. Namun saya tekankan, hal itu belum bisa dikonfirmasi untuk saat ini,” imbuhnya.

Sementara, juru bicara Basarnas Indonesia, Gagah Prakoso, mengatakan, dua kapal perang Indonesia telah dikirim ke tempat kejadian. Dikatakannya, perahu nahas itu mengangkut 206 orang, tetapi dirinya belum bisa mengatakan dari negara mana asal mereka atau ke mana tujuan mereka. “Kami telah mengirimkan dua kapal perang. Tapi karena gelombang tinggi dan pengaruh cuaca, saya tidak yakin apakah mereka bisa mencapai lokasi itu hari ini,” paparnya.

Pesawat dan kapal Angkatan Laut Australia juga diterjunkan untuk membantu operasi penyelamatan, termasuk pesawat pertahanan yang dilengkapi alat penyelamat, sebuah pesawat pengintai dan dua kapal patroli laut. Pulau Christmas yang secara geografi lebih dekat ke Indonesia dibanding daratan Australia merupakan tujuan populer bagi para pencari suaka.

Para pencari suaka itu banyak yang berasal dari Iran, Afghanistan dan Sri Langka, yang berusaha mencapai Australia dengan menggunakan perahu nelayan penuh sesak dari Indonesia. Sekitar 48 orang pencari suaka tewas pada Desember 2010 saat perahu yang mereka tumpangi tenggelam di pantai berbatu Pulau Christmas.

Pada Desember 2011, 200 pencari suaka tewas saat perahu mereka yang penuh sesak tenggelam di lepas pantai Jawa Timur. Sepanjang tahun ini, otoritas Australia telah mendetekasi lebih dari 50 perahu yang membawa lebih dari 4.000 pencari suaka memasuki perairan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya