SOLOPOS.COM - Tangkapan layar CCTV Dinas Perhubungan (Dishub) simpang Universitas Sebelas Maret (UNS), Jl Ir Sutami, Solo, macet, Senin (26/9/2022). (Istimewa/Dishub Solo)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelaju asal Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo harus mengubah jam keberangkatannya menuju Kota Solo demi menghindari kemacetan akibata penutupan Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo.

Mereka harus berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan di kawasan Jurug. Saat ini, para pekerja dan kontraktor proyek penggantian jembatan tersebut sudah mulai membongkar struktur Jembatan Jurug B. Aktivitas pembongkaran sudah dimulai Senin (26/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Elfa Astriyana, 20, mahasiswa Solo asal Kelurahan Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, mengaku harus mengubah jam keberangkatannya saat kuliah satu jam lebih awal. Saat kuliah pagi pukul 09.30 WIB, Elfa biasa berangkat dari rumah pukul 09.00 WIB.

Namun setelah Jembatan Jurug B Solo ditutup, Elfa harus berangkat pukul 08.00 WIB untuk menghindari kemacetan. “Aku misal berangkat dulu 09.00 WIB masih bisa. Sekarang untuk cari aman berangkat kuliah 08.00 WIB,” katanya saat ditemui Solopos.com di kampusnya, Selasa (27/9/2022).

Elfa sempat memilih melintasi di Jembatan Jurug A. Namun saat ini, Jembatan Jurug A juga ditutup karena kondisinya sudah tua. Sehingga mau tak mau ia harus melintas di jalur yang telah disediakan.

Baca Juga: Walah, Kawasan Depan UNS Solo Macet setelah Jembatan Mojo Ditutup

“Waktu awal percobaan yang jembatan kecil paling utara belum ditutup. Jadi bisa lewat sana. Tapi sekarang saat pengerjaan, jembatan yang kecil ditutup karena sudah enggak layak,” katanya.

Ubah Kebiasaan supaya Tak Terjebak Macet di Jurug

Begitu pun Ayu Agustina, 24, warga Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, yang bekerja di salah satu start up di Solo. Kantor tempat ia bekerja berada di Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari.

Sebelum proses pengerjaan Jembatan Jurug B, Ayu biasa berangkat dari rumah 08.00 WIB. Namun sepekan terakhir, Ayu mulai mengubah kebiasaannya.

“Sekarang setengah jam dari biasanya. Berarti sekitar 07.20 WIB atau 07.30 WIB,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (27/9/2022). Ayu harus berangkat lebih awal sebab sepekan terakhir kawasan Jurug, Solo, kerap terjadi kemacetan.

Baca Juga: Padat Merayap, Melintasi Jembatan Jurug C Solo Jadi 2 Kali Lipat Lebih Lama

Ia pernah mencoba berangkat pukul 07.00 WIB, namun pada jam tersebut justru kemacetan yang ia temui lebih parah. Menurutnya, pada jam tersebut bersamaan dengan jam keberangkatan para pekerja lain, anak sekolah, dan mahasiswa.

Ayu mengaku tak pernah mengubah rute dengan melalui Jl Ring Road Mojosongo. Sebab kantornya lebih dekat bila ia melewati Jembatan Jurug.

Macet di Jurug Bikin Perjalanan Jadi Lebih Lama

“Pernah coba berangkat lebih awal 06.30 WIB sampai 07.00 WIB itu justru macet parah. Aku besoknya coba siangan dikit, 07.20 WIB, macetnya tak separah sebelumnya [saat berangkat tepat 07.00 WIB],” katanya.

Saat jam-jam kemacetan pagi di kawasan Jurug, butuh waktu 30 menit untuk Ayu menempuh jarak dari SPBU Palur hingga lampu APILL Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Padahal saat hari-hari biasa, ia mengaku hanya butuh waktu 3-5 menit untuk sampai di lampu APILL UNS.

Baca Juga: Mojo Ditutup, Jembatan Sesek Solo-Mojolaban Padat Terus sampai Menjelang Malam

Sementara saat pulang kerja, Ayu bersyukur tak kena macet. Itu pun karena jam pulangnya pukul 21.30 WIB. Ayu sempat mendapat cerita dari seorang kawan yang pulang kerja pukul 19.00 WIB.

Menurut cerita kawannya, kemacetan juga terjadi di Jembatan Jurug pukul 19.00 WIB. “Kata temanku yang pulang malam 19.00 WIB sama juga, macet,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya