SOLOPOS.COM - Car Free Day Sragen (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SRAGEN -- Dengan adanya pasien positif corona di Solo, Bupati Sragen Kusdinar untung Yuni Sukowati memutuskan kegiatan CFD diliburkan. Semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa ditiadakan sampai situasi kembali kondusif.

"Kegiatan-kegiatan publik yang banyak kerumunan massa seperti CFD kami tiadakan terlebih dahulu sampai nanti lihat situasi dan kondisi," ujar Yuni kepada awak media, Sabtu (14/3/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkot Solo Menolak Eksekusi Sriwedari, Ngotot Tak Akan Kosongkan Bangunan

Meski terletak jauh dari Kota Solo, Bupati Yuni tetap waspada mengantisipasi penyebaran virus corona atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini.

Meski CFD Sragen diliburkan hingga waktu yang tak ditentukan, pihaknya tidak akan melarang kegiatan keagamaan yang berlangsung di Sragen.

Pelaku Pijat Plus Khusus Gay di Semarang Pasang Tarif Rp400.000

Ia mengimbau panitia penyelenggara acara keagamaan menyediakan hand sanitizer serta menyosialisasikan cara pencegahan corona dengan cuci tangan.

"Kami tidak membatasi kegiatan ibadah keagamaan. Kami mengimbau panitia untuk bisa waspada dan pastikan dalam kegiatan keagaaman itu adalah ada disediakan hand sanitizer. Setiap kegiatan apa pun baik di pemerintahan dan swasta selalu harus menyelipkan sosialisasi soal corona dan perilaku hidup dan sehat khususnya cuci tangan," lanjutnya.

Eksekusi Lahan Sriwedari Rawan Gejolak, DPRD Solo Bentengi Para Camat

Sekolah Diliburkan

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen juga menginstruksikkan kepada Dinas Pendidikan(Disdik) untuk meliburkan sekolah dalam sepekan.

"Untuk Dinas Pendidikan kami akan meliburkan anak-anak ini sampai pekan depan. Di samping libur ini, kami mempersiapkan diri [agar] setiap sekolah menyediakan hand sanitizer, sabun cuci tangan serta body temperature untuk meng-screening anak yang masuk apabila nanti temperaturnya lebih dari 37,5 derajat Celcius berarti harus di rumah," pungkasnya.

Sengketa Proyek Pasar Ir Soekarno: Pemkab Sukoharjo Siapkan Rp8,8 Miliar Untuk Bayar PT Ampuh, Tapi...

Imbas dari virus corona ini, banyak masyrakat Sragen yang memborong empon-empon di pasaran. Akibatnya, harga empon-empon melonjak tajam. Di Sragen, harga empon-empon, khususnya jahe menyentuh angka Rp45.000 per kilo.

"Pantauan harga kali ini semua dalam kondisi stabil kecuali empon-empon [alami] peningkatan, jahe R45.000 per kilo. Untuk stok dan pangan sepertinya cukup tak ada permasalahan," tukasnya.

Dikira Mesum, Ternyata Ini Arti Jempol Kejepit Meriam Museum Fatahillah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya