SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (India Today)

Solopos.com, NEW DELHI — Dewan Penelitian Medis India (ICMR) telah mengembangkan antiserum untuk pengobatan virus Covid-19. Pengembangan ini telah disetujui oleh Drugs Controller General of India (DCGI) badan lisensi kategori obat di India untuk uji kilinis. Antiserum tersebut rencananya dikembangkan dengan menyuntikkan SARS CoV-2 pada kuda.

Bio Farma Kerahkan Kimia Farma dan Indofarma Geber Pembuatan Obat Covid-19

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir India Today, Sabtu (10/10/2020), antiserum yang dikembangkan oleh ICMR dan Biological E Ltd, firma biofarmasi yang berbasis di Heyderabad. Antiserum tersebut adalah pengobatan antibodi terhadap Covid-19, dan dikembangkan dengan menyuntikkan virus Covid-19 yang tidak aktif pada kuda.

Dilaporkan terapi tersebut bekerja dengan pola yang sama seperti terapi plasma. Namun plasma darah dalam kasus ini diperoleh dari kuda yang sudah sembuh dari infeksi virus.

Dalam penelitian itu, 10 kuda sehat yang berusia antara empat sampai 10 tahun disuntik antigen SARS-Cov-2 yang tidak aktif dibawah kulit. Setelah disuntik antigen, kuda-kuda tersebut kemudian diimuniasasi selama 21 hari.

Kalbe Farma Segera Edarkan Obat Covid-19, Segini Harganya

Setelah disuntik SARS-Cov-2 dan ditemukan memiliki antibodi terhadap virus tersebut, plasma kuda ini yang akan digunakan untuk pengobatan. Antibodi dari kuda ini sudah cukup umum dikenal di India sebagai antisera kuda.

Antiserum Kuda

Antisera sendiri adalah serum darah tinggi antibody terhadap antigen tertentu, dan disuntikkan pada manusia untuk membantu memulai sistem kekebalan melawan infeksi tertentu.

Sedangkan Penyakit yang telah dicoba dengan serum kuda meliputi banyak infeksi virus dan bakteri seperti hepatitis B, virus vaksinia, tetanus, botulisme, dan difteri.

Soal 'Obat Covid-19' Hadi Pranoto, Ini Penjelasan Resmi BPOM

ICMR mengatakan dalam Twitter resminya, meskipun plasma yang dipulihkan dari pasien Covid-19 dapat melayani tujuan yang sama, tetapi profil antibody, khasiat dan konsentrasinya tetap bervariasi antara satu pasien ke pasien lainnya. Oleh karena itu hal ini tidak dapat menjadikannya alat klinis yang tidak dapat diandalkan untuk manajemen pasien.

Mengutip Hindustan times, Sabtu (10/10/2020), Ahli virologi setuju bahwa antiserum hewan adalah pilihan terbaik. T Jacob Jhon, mantan kepala departemen virologi di Christian Medical College di Vellore Tami Nadu mengatakan, plasma tersebut memang memiliki keunggulan dibandingkan plasma pemulihan dari pasien Covid-19. Selain itu kualitasnya juga berbeda dari satu donor ke donor lainnya.

“Penggunaan antibodi yang telah dibesarkan pada hewan besar adalah hal biasa, dan telah berhasil dengan sukses di masa lalu. Jika penelitian pada hewan terbukti menjanjikan terhadap Sars-Cov-2, maka itu adalah kabar baik,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya