SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/o-bras.com)

Pelaku teror pos polantas di Tangerang diduga menjadi ekstrem setelah menghadiri berbagai pengajian.

Solopos.com, JAKARTA — Kendati sudah meninggal terlebih dahulu, polisi masih tetap mendalami terkait latar belakang SA, pelaku penusukan tiga anggota polisi di Tangerang pekan lalu. Ada proses sebelum pelaku memiliki cara pandang yang ekstrem.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, sebelum melakukan aksi penusukan terhadap tiga orang personel polisi di Tangerang, SA sempat mengikuti pengajian di sejumlah tempat, termasuk di Ciamis. Setelah mengikuti berbagai pengajian tersebut, cara pandang SA disebut mulai berubah.

“Yang bersangkutan sempat kenal dengan pengajian-pengajian dan mulai berubah pandangan, termasuk yang di Ciamis ya,” jelas Awi ketika dikonfirmasi wartawan terkait keterlibatan SA dengan kelompok Daulah Islamiyah jaringan Ciamis, Senin (24/10/2016). Baca juga: Pelaku Teror Pos Polantas Tangerang Ternyata Pernah Daftar Jadi Polisi.

Awi juga menjelaskan bahwa SA sempat kehilangan kontak dengan keluarganya dan akhirnya ditemukan di Ciamis. Kamis (20/10/2016) lalu, SA menyerang tiga personel polisi yakni Kapolsek Tangerang Kota Kompol Efendi, Kanit Dalmas Restri Tangerang Kota Iptu Bambang Haryadi, dan anggota Sat Lantas Polsek Benteng Bripka Sukardi secara membabi buta.

Baca juga: Penyerang Pos Polantas di Tangerang Sering Chatting dengan ISIS.

Sebelum menyerang ketiga anggota polisi tersebut dengan cara menusuk, SA juga diketahui sempat menempelkan stiker yang diduga berhubungan dengan ISIS. Polisi yang berjaga sempat menegurnya sebelum dia melakukan aksi nekatnya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya