SOLOPOS.COM - Tangkapan Layar Kepala Cabang BPJS Kesehatan Boyolali, Maya Susanti (kiri); Manajer HRD PT Eco Smart Garmen Indonesia, Imam Bakhri (tengah) dan Jurnalis Solopos Media Group, Sri Sumi Handayani (kanan) dalam Solo Corner Podcast yang disiarkan di Youtube Espos Live, belum lama ini.

Solopos.com, BOYOLALI—BPJS Kesehatan terus menggandeng badan usaha dalam hal memberikan jaminan kesehatan bagi semua karyawannya. Ada beberapa manfaat yang dapat diambil bagi badan usaha yang telah patuh mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tersebut, apa saja?

Hal tersebut telah dibahas dalam acara Solo Corner Podcast, dengan tema Sinergi Kemitraan BPJS Kesehatan dengan Badan Usaha Patuh Iuran, yang disiarkan di Youtube Espos Live.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hadir dalam perbincangan itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Boyolali, Maya Susanti dan Manajer HRD PT Eco Smart Garmen Indonesia, Imam Bakhri.

PT Eco Smart Garmen Indonesia, yang berlokasi di Sambi, Boyolali disebut sebagai salah satu perusahaan yang patuh dalam mendukung program JKN.

Ekspedisi Mudik 2024

Maya menyampaikan BPJS Kesehatan hadir sebagai badan penyelenggara. “Sesuai UU No. 24 [tahun 2011], kami ditunjuk pemerintah, bahwa seluruh warga Indonesia harus memiliki perlindungan JKN,” kata dia.

Diketahui, di wilayah Boyolali ada banyak perusahaan dengan jumlah karyawan yang banyak. Salah satu perusahaan itu adalah PT Eco Smart Garmen Indonesia, dengan jumlah karyawan lebih dari 5.000 orang.

Menurut Maya, perusahaan itu termasuk badan usaha yang patuh.

Menurut dia, sejak awal perusahaan itu sudah memikirkan pegawainya. Perusahaan telah memberikan salah satu fasilitas kesehatan atau jaminan kesehatan bagi karyawan. Dengan begitu pekerja bisa bekerja lebih produktif lagi.

“Ini adalah implementasi yang bagus, dari badan usaha swasta. Sebab begitu keluar UU atau Perpres, perusahaan langsung tanggap,” kata dia.

Maya menjelaskan selain patuh mendaftarkan karyawan sebagai peserta BPJS Kesehatan, PT Eco Smart Garmen Indonesia juga telah menunjukkan kepatuhannya dalam pembayaran iuran. “Jadi ada ketentuan yang diatur pemerintah, membayar iurannya itu tidak lebih dari tanggal 10,” lanjut dia.

Terkait kepatuhan iuran tersebut, menurut Maya. masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Mitra akan menerima hak ketika ada pegawai yang sakit atau pemberi kerjanya yang sakit, dengan adanya perlindungan kesehatan.

“Tapi kepatuhan dalam hal ini, utamanya pembayaran iuran, itu pasti. Tidak mungkin kami bisa menyelenggarakan kalau salah satu hak kami tidak dipenuhi oleh mitra kami,” jelas Maya.

Kepatuhan lain yang ditunjukkan PT Eco Smart Garmen Indonesia, yang juga perlu dilakukan oleh badan usaha lain adalah ketertiban dalam memperbarui daftar karyawan.

“Pasti yang namanya turn over itu ada, nah pegawai baru, pegawai yang keluar, itu patuh dilaporkan,” lanjut dia.

Dengan kepatuhan yang dilakukan badan usaha dalam mendukung program dari BPJS Kesehatan, akan mendapatkan manfaat lain selain jaminan kesehatan.

Dimana ketika perusahaan mendapatkan audit dari pengawasnya, akan ada keterangan yang menyatakan jika perusahaan tersebut sudah patuh dalam memenuhi jaminan kesehatan karyawannya.

“Sekarang ini kami juga ada program khusus peserta JKN, yakni reward bahwa untuk pegawai perempuan disediakan fasilitas bisa IVA [metode inspeksi visual untuk mendeteksi kanker serviks] atau Pap Smear [metode screening ginekologi mendeteksi kanker serviks], itu nanti bisa menghubungi kami dan itu Insya Allah sudah terinfokan,” jelas dia.

Sementara itu Manajer HRD PT Eco Smart Garmen Indonesia, Imam Bakhri, mengatakan saat ini ada 5.620 karyawan yang terdaftar di BPJS Kesehatan.

Dia juga menjelaskan alasan perusahaan mau patuh mendukung program JKN. Selain untuk mentaati peraturan yang berlaku, salah satu alasannya adalah karena manfaat yang luar biasa yang didapatkan baik untuk karyawan maupun perusahaan.

Menurut dia, karyawan tentu merasa nyaman, karena pada saat mereka sakit sudah ada yang menjamin.

“Kemudian karyawan yang sakit tidak perlu khawatir lagi soal biaya karena sudah ada BPJS Kesehatan. Terakhir, dari rasa nyaman tadi, [karyawan] akan bekerja dengan penuh semangat, produktivitas juga akan bertambah. Ketika semua sehat otomatis semangat untuk menunjang produktivitas dan efisiensi semakin baik,” jelas dia.

Untuk itu perusahaan akan tetap konsisten untuk mematuhi dan mendukung program JKN, meski beberapa waktu lalu sempat ditempa dengan adanya pandemi Covid-19.

“Kami terus membangun hubungan baik dengan karyawan. Apapun, pandemi kemarin dampaknya luar biasa. Tapi kami komitmen, sebab bagaimanapun karyawan adalah mitra bahkan termasuk aset dari perusahaan yang harus kita lindungi, salah satunya dengan BPJS Kesehatan,” jelas dia.



Selain itu sebagai perusahaan besar, PT Eco Smart Garmen Indonesia telah memiliki budgeting. Setiap tahun ada raker untuk membahas mengenai biaya-biaya yang dibutuhkan, termasuk biaya iuran BPJS Kesehatan.

“Jadi kami tidak mengalami kesulitan jika deadline tanggal 10, ya kami komitmen. Sebab jika tidak dibayar, kalau ada salah satu karyawan sakit bagaimana?,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya